Utama
tugu pesut samarinda tugu simpang lembuswana simpang lembuswana samarinda tugu samarinda desainer tugu pesut samarinda pesan dibalik desain tugu pesut Arti Tugu Pesut di Samarinda 
Tugu Pesut Habiskan Rp1,1 M, Begini Penjelasan Manajer Proyeknya
SELASAR.CO, Samarinda – Menanggapi kontroversi terkait biaya pembangunan tugu yang lebih dikenal masyarakat sebagai tugu pesut di simpang Mal Lembuswana, yang mencapai Rp1,1 miliar, Manajer Proyek, Ali Rossit, memberikan penjelasan mendetail mengenai metode pekerjaan dan alasan di balik besarnya anggaran tersebut.
"Mungkin yang paling ingin saya jelaskan di sini adalah terkait metode pekerjaan yang ramai dibicarakan sekarang. Pengamatan saya lebih banyak mengarah pada bentuk awal, dan yang sekarang ini ramai adalah bagaimana viralnya angka Rp1,1 miliar,” ujar Ali Rossit.
Ali menjelaskan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan tugu, melainkan sebuah proyek landmark yang memiliki kompleksitas tinggi.
"Harapan saya adalah anak-anak teknik sipil atau orang-orang yang paham struktur sudah bisa membaca bahwa proyek ini bukan hanya proyek tugu biasa. Orang Samarinda pasti tahu lahan eksistingnya, yang sebelumnya (tugu lama) otomatis kami lakukan pembongkaran," terangnya.
Berita Terkait
Dengan latar belakang di bidang teknik sipil, Ali menyebut desain arsitektur yang digunakan memiliki bentuk yang menantang struktur.
"Kami dibantu oleh teman-teman teori dari berbagai bidang untuk mencoba menerapkan bagaimana tugu ini bisa kokoh berdiri. Akhirnya, kami melakukan perbaikan di pondasi. Pondasi yang ada sekarang ini baru, dan ahli struktur bisa membayangkan bahwa ada bangunan tunggal dengan beban hampir 3 ton lebih," jelasnya.
PONDASI KUAT DAN MATERIAL BERKUALITAS TINGGI
Ali menekankan pentingnya memiliki pondasi yang kuat, terutama di area Simpang Empat Lembuswana yang padat dengan kendaraan besar, terutama pada malam hari. "Getaran dan angin juga menjadi kendala, karena bentang yang kami punya mencapai 8 meter," ujarnya.
Dalam hal material, proyek ini menggunakan pipa 4 inci schedule 40 yang termasuk kualitas tinggi, serta kawat las setara dengan yang digunakan dalam pengelasan kapal LB. "Tugu ini dibuat dengan spesifikasi yang sangat tinggi, dilengkapi dengan rangkaian aluminiumnya," tambah Ali.
RINCIAN ANGGARAN DAN METODE KERJA EFISIEN
Proyek senilai Rp1,1 miliar ini dikerjakan secara keseluruhan, mencakup pencahayaan, area taman, dan area pejalan kaki. "Saya juga ingin mengedukasi bahwa proyek-proyek ini tidak lepas dari beban pajak seperti PPN dan PPh," kata Ali, menggarisbawahi faktor-faktor yang mempengaruhi total biaya.
Untuk efisiensi waktu dan meminimalkan gangguan lalu lintas, tim proyek menggunakan dua crane, satu crane biasa untuk pemasangan dan satu lagi crane manipulator untuk tenaga teknis yang naik ke atas.
"Metode yang kami gunakan di lapangan adalah untuk memastikan pekerjaan di Simpang Empat Lembuswana tidak terlalu lama menutup sebagian jalan," jelasnya.
Dengan penjelasan ini, Ali Rossit berharap masyarakat dapat memahami kompleksitas dan pertimbangan teknis yang mendasari biaya pembangunan landmark tersebut.
"Kami berkomitmen memberikan yang terbaik untuk kota Samarinda,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan