Utama
jembatan mahakam Jembatan Mahakam Ditabrak  Tug Boat Tabrak Jembatan Mahakam  Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam Jembatan Mahakam Ditutup Jembatan Mahakam Ditabrak Kapal 
BBPJN Kaltim Pastikan Jembatan Mahakam Aman, Penutupan Tidak Diperlukan

SELASAR.CO, Samarinda—Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur memastikan bahwa Jembatan Mahakam dalam kondisi aman setelah insiden tertabrak kapal tongkang baru-baru ini. Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio Muhammad Kamaludin, menegaskan tidak perlu ada penutupan jembatan seperti yang diusulkan oleh DPRD Kaltim dan Pemerintah Provinsi Kaltim.
"Kami sudah rapat dengan para pemangku kepentingan, termasuk pihak yang menabrak jembatan, Pol Airud, KSOP, Kadis Perhubungan, Kadis PU, dan lainnya. Kondisi jembatan ini aman, jadi tidak perlu ada penutupan," ujar Hendro saat diwawancarai.
Menurut Hendro, fokus utama saat ini adalah segera membangun fender (pelindung) baru untuk menggantikan yang rusak akibat tabrakan. "Kami sudah berbicara dengan perusahaan yang menabrak jembatan. Mereka akan segera ke lapangan untuk menghitung kebutuhan pembuatan fender baru. Mereka juga akan mengganti rugi fender tersebut, termasuk perbaikan struktur jembatan yang terdampak," jelasnya.
PERBAIKAN DAN PENINGKATAN KEAMANAN
Selain penggantian fender, BBPJN Kaltim akan melakukan pelapisan ulang struktur jembatan dengan Fiber Reinforced Polymer (FRP) sebagai pelindung untuk mencegah korosi. "Kami akan melapisi kembali dengan FRP untuk melindungi struktur jembatan dari karat akibat paparan air sungai," kata Hendro.
Berita Terkait
Pemasangan penanda ketinggian juga menjadi perhatian. BBPJN Kaltim berencana bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) untuk memasang sensor dan tulisan yang menunjukkan ketinggian clearance antara muka air dengan jembatan. "Nanti akan terlihat secara real-time berapa jarak antara air dan jembatan, misalnya 12 meter atau 15 meter, sehingga kapal dapat menyesuaikan," ungkapnya.
PENINGKATAN NAVIGASI SUNGAI
Upaya lain untuk meningkatkan keamanan adalah pemasangan rambu pelampung oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). "Rambu pelampung akan menjadi penunjuk arah bagi kapal yang melintas. Jika kapal menyentuh pelampung tersebut, berarti mereka terlalu dekat dan perlu mengubah haluan," jelas Hendro.
Pihak Pelindo juga akan menambah kapal tugboat untuk membantu navigasi kapal besar. "Asisten dari Pelindo akan membantu mengarahkan kapal-kapal, memastikan mereka melewati jalur yang aman di bawah jembatan," tambahnya.
Hendro berharap dengan berbagai langkah ini, insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang tanpa harus menutup Jembatan Mahakam yang merupakan jalur vital bagi masyarakat. "Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kelancaran transportasi baik di darat maupun di sungai," tutupnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan