Hukrim

kekerasan terhadap pacar di samarinda kekerasan mantan dosen samarinda kekerasan terhadap pacar penganiayaan terhadap pacar pria aniaya pacar berita balikpapan berita samarinda berita nunukan 

Mantan Dosen di Samarinda Cekik dan Banting Pacarnya hingga Luka-luka 



Tangkapan layar video aksi kekerasan yang dilakukan seorang oknum mantan dosen di Samarinda. (selasar)
Tangkapan layar video aksi kekerasan yang dilakukan seorang oknum mantan dosen di Samarinda. (selasar)

SELASAR.CO. Samarinda - Seorang perempuan berumur 23 tahun berinisial BN asal Nunukan menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh pacarnya yang berinisial MD. Kabarnya, MD adalah seorang mantan dosen di salahsatu kampus di Samarinda. 

Kakak kandung korban, WA (25) menjelaskan kronologi kejadian itu terjadi pada 5 Maret 2025 lalu pukul 19.45 Wita. Lokasi kejadian kediaman pria di salah satu bangsalan di Balikpapan.

"Adik saya, saat itu tidak berani langsung melaporkan kejadian itu. Karena, stress dan trauma yang dihadapinya," ungkapnya saat dikonfirmasi media ini, Kamis (10/4/2025).

"Karena fokus terhadap kesembuhan adik saya yang saat itu, trauma banget," lanjutnya.

Kendati demikian, ia menambahkan, pihak keluarga BN sudah beriktikad baik untuk menunggu pihak MD untuk mengakui kesalahannya.

Namun, kata dia, pelaku berdalih bahwa peristiwa tersebut tak menimbulkan kekerasan fisik. Cenderung hanya memberi ancaman sepihak.

Padahal kekerasan fisik yang diterima korban cukup parah, mulai pemukulan, pencekikan, hingga dibanting. “Puncaknya pada tanggal 5 Maret dengan dibuktikan pada video yang berhasil direkam oleh korban selama 24 detik saat dilakukan kekerasan, yang berulang terjadi selama satu tahun,” terangnya. 

"Pacar adik saya bilang itu cuma “Utancaak, mi". Artinya, hanya mengancam. Tetapi, kami sudah mempunyai bukti kekerasan yang ia lakukan," katanya lagi.

WA bilang, bahwa kekerasan yang dialami oleh adik kandungnya ini, sudah terjadi sejak 1 tahun lebih. Namun, ia mengaku, bahwa BN selalu mendapat ancaman oleh pacarnya agar tak melaporkan kejadian tersebut ke pihak keluarga BN.

"Adik saya mengalami ini sudah 1 tahun. Dia selalu menelpon saya, kalau dipukul dengan si pacarnya. Adik saya diancam terus. Sampai takut mau melapor," ucapnya lirih.

Saat ini, pihak keluarga BN berencana akan membawa kasus ini ke ranah hukum. "Saat ini masih dalam tahap rencana. Tinggal menunggu pemberkasan saja," tutupnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya