Utama

SMPN 24 Samarinda samarinda banjir banjir samarinda samarinda calap Ujian Daring 

SMPN 24 Samarinda Kebanjiran, Ujian Digelar Daring dan Relokasi Dipertimbangkan



SELASAR.CO, Samarinda – Cuaca ekstrem kembali melanda kota Samarinda, sehingga kondisi SMPN 24 harus menghadapi banjir yang datang dengan cepat pada pagi hari ini. Kepala sekolah SMPN 24, Bambang, menyatakan bahwa air mulai naik sejak pukul 06.00 WITA dan berdampak signifikan pada aktivitas sekolah.

Menurut Bambang, ditemukannya kondisi banjir cukup parah ketika beliau tiba di sekolah sekitar pukul 06.30 WITA. “Saya tiba di sekolah pada pukul 06.30, namun satpam sudah mengabarkan bahwa air sudah mulai naik sejak pukul 06.00,” ujarnya kepada selasar pada hari ini, Selasa (27/5/2025).

Air yang naik dari arah depan akhirnya masuk ke area sekolah dan menyebabkan banjir ketinggian sekitar 1 meter, sehingga akses ke dalam bangunan terhambat. Kendaraan yang dikendarai terpaksa diparkir di luar, sementara arus banjir yang cepat membuat upaya penyelamatan barang-barang tidak memungkinkan.

Dampak banjir juga terasa pada proses pendidikan. Di tengah perjalanan, Bambang menerima telepon dari panitia ujian yang khawatir mengenai pelaksanaan asesmen hari itu. Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan secara konvensional, pihak sekolah memutuskan untuk menggelar ujian hari kedua secara daring dari rumah. “Kondisi ini memaksa kami untuk mengubah pelaksanaan ujian agar tetap berjalan meskipun sekolah tidak dapat dibersihkan secara maksimal,” tambahnya.

Selain dampak operasional, wacana relokasi sekolah juga mulai mencuat. Bambang mengungkapkan bahwa ide pemindahan sekolah sudah ada sejak awal Mei, pasca banjir yang terjadi pada hari Rabu saat ujian kelas 3 berlangsung. Kepala Dinas Pendidikan serta pihak terkait telah memaparkan rencana pemindahan sekolah ke lokasi baru di atas tanah milik pemerintah kota. Meski saat ini baru tahap pengkajian lahan, rencana tersebut diharapkan dapat terealisasi dengan pekerjaan fisik baru dimulai pada tahun depan. Tantangan ini tidak asing bagi sekolah yang selama lebih dari satu dekade telah kerap terdampak oleh banjir, termasuk peristiwa besar pada tahun 2021.

Menilik situasi tersebut, Bambang menekankan pentingnya lingkungan yang aman dan mendukung untuk kelancaran proses pembelajaran. “Kami berharap agar proses edukasi tetap dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Tanpa lingkungan yang mendukung, meskipun upaya pengajaran maksimal, pendidikan tidak dapat terlaksana secara optimal,” ujarnya.

Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian bersama antara pihak sekolah dan pemerintah setempat, sehingga solusi jangka panjang dapat segera ditempuh untuk menjamin keamanan dan kelancaran kegiatan belajar mengajar di SMPN 24 Samarinda.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya