Ragam
dprd kaltim 
Hotel Blue Sky Aset Pemprov Kaltim di Jakarta, Jadi Sorotan DPRD

SELASAR.CO, Samarinda - Aset milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak di Jakarta kembali mencuri perhatian setelah Komisi II DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke Hotel Blue Sky yang dahulu dikenal sebagai Wisma Kaltim. Dalam kunjungan tersebut, anggota Komisi II, Firnadi Ikhsan, menegaskan bahwa aset ini menjadi contoh konkret bagaimana properti milik daerah dapat dikelola secara produktif dan berkontribusi nyata terhadap pendapatan daerah.
“Awalnya aset ini adalah Wisma Kaltim. Kini telah berkembang menjadi hotel yang dikelola melalui kerja sama antara BUMD Kaltim, PT Mustika Bina Swadaya (MBS), dan PT Blue Sky,” ungkap Firnadi.
Firnadi mengakui bahwa mempertahankan dan mengelola aset milik daerah di Jakarta bukanlah perkara mudah, terlebih di tengah persaingan ketat di industri perhotelan ibu kota. Karena itu, menurutnya, keberhasilan Hotel Blue Sky bertahan dan berkembang selama hampir 15 tahun merupakan capaian yang patut diapresiasi.
“Menjalankan bisnis perhotelan di Jakarta tentu penuh tantangan. Hotel ini sudah beroperasi sejak 2009 dan masih eksis hingga sekarang. Itu pencapaian yang tidak bisa dianggap remeh,” tuturnya.
Berita Terkait
Ia menambahkan bahwa saat ini manajemen tengah melakukan renovasi dan peningkatan fasilitas untuk menjaga daya saing hotel di tengah gempuran hotel-hotel premium di kawasan sekitarnya.
“Kami mendapat laporan bahwa PT Blue Sky Pandurata sedang melakukan berbagai pembaruan agar hotel tetap kompetitif. Ini penting untuk menjaga nilai aset sekaligus pendapatan yang dihasilkan,” terang Firnadi.
Lebih lanjut, Firnadi menyebut bahwa kontribusi hotel ini terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup besar dan memberikan dampak langsung bagi APBD Kaltim.
“Aset ini telah menyumbang sekitar Rp900 miliar per tahun kepada kas daerah. Ini bukti bahwa jika dikelola serius, aset daerah bisa sangat potensial,” katanya.
Ia pun mendorong agar kolaborasi pengelolaan ini tidak berhenti pada pencapaian saat ini. Ke depan, ia berharap ada peningkatan porsi pembagian hasil serta optimalisasi pemanfaatan aset lainnya di luar sektor migas.
“Kami ingin kerja sama ini terus dikembangkan. Porsi pembagian hasil juga perlu ditinjau agar kontribusinya terhadap PAD semakin maksimal,” pungkas Firnadi Ikhsan. (ADV/DPRDKALTIM)
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan