Utama

demo kuhp demu ruu kuhp pelemahan kpk 

Demo di Samarinda Ricuh hingga Petang, Jokowi Pertimbangkan Penerbitan Perppu



Salah satu peserta aksi menerima pertolongan dari PMI
Salah satu peserta aksi menerima pertolongan dari PMI

SELASAR.CO, Samarinda – Kericuhan pecah pada aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Kaltim Bersatu di DPRD Kaltim, Kamis (26/9/2019), puluhan korban berjatuhan.

Aksi semula kondusif dari pagi hingga tengah hari. Selepas waktu zuhur, keadaan memanas. Aparat kepolisian memberikan tindakan tegas ketika massa aksi berusaha membuka gerbang utama Gedung DPRD Kaltim.

Kericuhan memuncak ketika water cannon ditembakan. Kendati terkena semprotan water cannon, mahasiswa yang jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya tidak gentar, dan terus berusaha masuk ke dalam kompleks gedung.

Namun, ketika beberapa kali gas air mata mulai ditembakan ke arah demonstran, kerumunan pun mulai berhamburan. Akibatnya, massa aksi yang berjatuhan akibat terdesak, terhimpit, bahkan tertindih, menyebabkan puluhan peserta aksi pingsan.

Dedy Setiawan, staf bidang relawan PMI Samarinda mengungkapkan, untuk sementara total terdapat 54 orang peserta aksi mengalami cedera akibat kericuhan. "Sementara untuk peserta aksi yang dirujuk ke rumah sakit sebanyak enam orang," ujarnya.

Sesak napas akibat terlalu banyak menghirup gas air mata, menjadi keluhan terbanyak yang ditangani PMI. "Sementara untuk cedera serius terdapat satu orang yang mengalami luka robek pada bagian pelipis, kami sudah larikan dia ke rumah sakit," jelasnya.

Untuk enam peserta aksi yang dirujuk, lima di antaranya sudah dirujuk ke klinik Islamic Center, sementara satu orang dirujuk ke rumah sakit Dirgahayu. "Hingga saat ini (17.45 Wita) kami masih akan terus menyiagakan 45 orang personel kami. Mengantisipasi jika nanti kembali ada peserta aksi yang perlu bantuan," sebutnya.

Hingga berita ini diturunkan, keadaan di lokasi aksi masih panas.

Sementara itu di Jakarta, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan tokoh-tokoh nasional di Istana. Pertemuan itu bertujuan membahas berbagai permasalahan, seperti kebakaran hutan dan lahan, permasalahan Papua, dan perihal demonstrasi mahasiswa menolak UU KPK baru dan RUU KUHP.

Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Tokoh nasional yang hadir di antaranya Romo Magnis Suseno, Mahfud Md, Alissa Wahid, Quraish Shihab, Butet Kartaredjasa, Goenawan Mohamad, Anita Wahid, dan Christine Hakim.

Presiden Jokowi menerima banyak masukan untuk menerbitkan Perppu yang mencabut UU KPK. Jokowi mempertimbangkan masukan tersebut.

"Banyak sekali masukan-masukan juga diberikan kepada kita, utamanya penerbitan Perppu, tentu saja ini akan kita segera hitung, kita kalkulasi," kata Jokowi, dikutip dari Detik.com.

Setelah melakukan kalkulasi, Jokowi akan meminta saran kepada tokoh-tokoh masyarakat, yaitu para tokoh yang diundangnya ke Istana hari ini. Dia berjanji akan membuat kajian dalam waktu sesingkat-singkatnya. "Secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya," ungkap Jokowi. (fan)

Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya