Ragam

demo kuhp demo unik 

Tampil Beda, Polisi Gunakan Sorban, Songkok, dan Kerudung Putih saat Amankan Demo



Personel kepolisian tampil beda mengamankan aksi
Personel kepolisian tampil beda mengamankan aksi

Samarinda – Berbeda dengan aksi sebelumnya, kali ini pihak kepolisian tampak tampil berbeda saat melakukan penjagaan demonstrasi di depan kantor DPRD Kaltim.

Di aksi unjuk rasa jilid III ini, personel kepolisian yang berjaga di luar area DPRD Kaltim menggunakan sorban, songkok, dan bagi polwan mengenakan kerudung putih. Sedangkan barisan personel kepolisian di dalam area DPRD Kaltim menggunakan seragam lengkap, mulai dari helm, tameng, serta tongkat.

Selama aksi berlangsung, kepolisian terus melantunkan selawat, berharap aksi demonstrasi dapat berjalan kondusif dan aman.

Ipda Danovan, Kasubbag Humas Polresta Samarinda menyampaikan, metode pengamanan dengan berselawat sebelumnya telah dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Metode ini juga dilakukan di unjuk rasa DPRD Kaltim guna mendinginkan suasana aksi.

"Selawatan ini guna untuk membuat suasana unjuk rasa ini menjadi dingin, harapannya mereka bisa ikut serta selawatan," ungkapnya.

Seperti aksi sebelumnya, pihaknya tidak akan melarang perwakilan massa aksi untuk masuk DPRD Kaltim untuk melakukan dialog, maupun audiensi dengan anggota dewan. Dirinya mengaku, tugas kepolisian hanya sebagai jembatan agar tidak terjadi kerusuhan. 

"Kita akan jembatani kalau ada perwakilan yang ingin temui anggota dewan. Tapi harus ada perwakilan, tidak semua bisa masuk, apalagi mendesak mau menduduki kursi DPRD. Apabila ada yang tetap memaksa masuk, akan kami lakukan tindakan tegas,” ungkap Danovan. 

Dia menambahkan, untuk para pendemo agar mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. Dimana batas aksi tidak boleh lewat dari jam 18.00 Wita. "Lewat jam 18.00 Wita, apabila belum bubar, mereka dianggap kriminal, dan kami akan melakukan tindakan tegas," tutupnya.

Penulis: Fatatul Fadillah
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya