Hukrim

anak dipukul lesbian lesbian sangasanga korban-dianiaya aniaya-anak 

Telah Berpulang! Bocah yang Dianiaya Pasangan Lesbi Tantenya



Orang tua korban menangis disamping jasad anaknya
Orang tua korban menangis disamping jasad anaknya

SELASAR.CO, Samarinda – Nasib malang menimpa bocah berusia tujuh tahun asal Sangasanga Kukar. Dia menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh kekasih tantenya sendiri. Setelah menjalani perawatan intensif selama tiga hari di RSUD AW Sjahranie Samarinda, korban dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (2/9/2019) pukul 16.00 Wita.

Selama 3 hari menjalani perawatan di ruang pediatric intensive care unit (PICU), korban mengalami koma dan sudah sempat menjalani operasi di bagian kepala. "Kami sudah usahakan melakukan yang optimal dan komprehensif untuk menangani pembekuan darah di kepalanya, tapi Tuhan berkehendak lain. Sejak pagi tadi, kondisinya terus menurun, empat dokter mengatakan korban mengalami Mati Batang Otak (MBO)," ungkap dr Arsyia Andhina, Humas RSUD AW Sjahranie Samarinda.

Arsyia menuturkan, penyebab pendarahan hingga mengalami pembekuan di kepala korban diakibatkan adanya benturan dari benda tumpul, entah itu dipukul menggunakan benda atau dibenturkan ke lantai.

Ibu korban enggan menjawab pertanyaan terkait penyebab anaknya mengalami penganiayaan, saat dimintai keterangan oleh awak media. Bahkan, sang ibu menolak melakukan autopsi terhadap anaknya oleh pihak kepolisian.

"Tersangka sudah kita amankan di Polsek Sangasanga. Namun, yang kita sayangkan yakni dari pihak keluarga enggan untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Padahal nantinya apabila terbukti, lebih dari bukti yang kita dapat sekarang, bisa lebih berat hukuman yang diterima tersangka," terang Ipda Suharyanto, Kanit Reskrim Polsek Sangasanga.

Bocah asal Sangasanga Kutai Kartanegara ini, diduga mendapat perlakukan kejam dari kekasih tantenya yang merupakan penyuka sesama jenis. "Dua minggu lalu tersangka juga melakukan pemukulan terhadap korban, tapi yang benar-benar fatal ya kemarin," imbuh Suharyanto.

Diketahui, sudah selama lima bulan terakhir korban tinggal bersama tante dan kekasih tantenya di salah satu rumah kontrakan di Jalan Simpang Tani, RT 1, Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara.

Sebelum tinggal bersama sang tante, korban sempat tinggal bersama neneknya. Sedangkan ibu korban bekerja di Balikpapan. Sementara dari informasi yang diterima media ini, ayah sang anak meninggalkannya ketika ia masih di dalam kandungan.

Saat ini jenazah bocah malang ini sudah dimandikan di RSUD AW Sjahranie, besok akan dipulangkan ke rumah duka di Sangasanga. (la)

Penulis: Fatatul Fadillah
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya