Ragam

baznas samarinda kip kaltim 

Pengurus Baznas Samarinda Kosong, Kemenag Mengaku Baru Dilibatkan



Pelang Baznas Samarinda
Pelang Baznas Samarinda

SELASAR.CO, Samarinda – Kekosongan pengurus di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Samarinda mencuat usai sengketa informasi yang melibatkan badan pengelola zakat, infaq dan sedekah plat merah itu dengan Pokja 30 belum lama ini.


Dari fakta persidangan yang digelar di Komisi Informasi (KI) Kaltim, Kamis (10/10/2019), Rusfauzi Hamdi, Wakil Ketua I Baznas Samarinda menuturkan, pengurus pengelola zakat menyisakan dirinya seorang sejak Mei 2018. Dia mengaku sudah meminta dilakukan pergantian antar waktu (PAW) untuk mengisi kekosongan yang ada, namun hingga Oktober 2019 ini belum juga dilantik.


Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang saat dikonfirmasi Selasar mengatakan telah berkoordinasi dengan Kemenag Samarinda. Selanjutnya, kemenag akan mengusulkan nama-nama ke Baznas Pusat untuk dilantik sebagai pengurus baru.
“Saya sudah minta (dilakukan PAW), karena dulu ada yang mundur satu orang, kemudian dua orang, sisa satu orang,” kata Jaang, Selasa (15/10/2019).


Diketahui, pengurus Baznas Samarinda periode 2016-2021 adalah Ruslan Noor, Rusfauzi Hamdi, Sulanto, dan Lukmanul Hakim, namun tiga orang mengundurkan diri menyisakan Rusfauzi Hamdi. Posisi yang kosong akan diisi oleh nama-nama yang lulus dalam seleksi komisioner Baznas sebelumnya. “Kan ada yang di bawah, itu yang akan diproses,” tutup Jaang.


Kepala Kemenag Samarinda, Masdar Amin melalui Kepala Seksi Bidang Syariah Junaidi Noor membenarkan telah mengusulkan nama-nama yang akan mengisi kepengurusan baru ke Baznas Pusat. “Dalam Perbaznas ada pasal yang mengatur masalah pengangkatan, artinya yang akan diusulkan adalah orang yang pernah dinyatakan lulus pada tahun 2016,” kata Junaidi, Kamis (16/10/2019).


Nama-nama yang diusulkan adalah Masyumi, Masrul, Rujiansyah dan Samsun. Namun Samsun kemudian mengundurkan diri karena sudah tidak tinggal di Samarinda.


Usulan itu dikirimkan ke Baznas Pusat pada Agustus lalu, namun hingga saat ini belum dikeluarkan surat rekomendasi pengangkatannya, karena masih ada berkas-berkas yang harus dilengkapi oleh calon komisioner Baznas. “Kemarin diberitahu lewat sms saja tolong dilengkapi, persyaratan-persyaratan yang kurang,” ungkap Junaidi.


Saat ini calon-calon komisioner tengah merampungkan persyaratan yang diminta pusat. Ditargetkan pengurus baru akan dilantik dalam waktu dekat. “Setelah mendapat rekomendasi pusat, baru diterbitkan surat keputusan pengangkatan yang ditandatangani wali kota,” kata dia.


Disinggung alasan baru mengusulkan PAW, Junaidi menyebut karena koordinasi dengan wali kota baru beberapa bulan lalu. Pihaknya tidak mengetahui seluk beluk mundurnya komisioner terdahulu, yang ia tahu memang ada audit yang dilakukan oleh Baznas Pusat di Baznas Samarinda.


“Kita dapat surat rekomendasi itu Mei 2019 dari wali kota, karena memang Baznas Pusat tidak ada koordinasinya dengan kita. Jadi kita cuma dilibatkan saat pengusulan ini saja,” tutup Junaidi.

 

 

Penulis: Fathur
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya