Utama

Penyulingan Minyak Ilegal minyak mentah  minyak ilegal 

Sebulan, Ditemukan 8 Lokasi Penyulingan Minyak Ilegal



Lokasi penyulingan minyak ilegal di Jalan Masjid, Sungai Mariam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar).
Lokasi penyulingan minyak ilegal di Jalan Masjid, Sungai Mariam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar).

SELASAR.CO, Samarinda – Kembali, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pertamina EP Sangasanga bersama TNI dan Polri, menemukan 2 lokasi penyulingan minyak mentah ilegal. Kali ini di Jalan Masjid, Sungai Mariam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar), pada Kamis (28/11/2019). Dengan ini, total sudah ada 8 lokasi penyulingan ilegal yang berhasil ditemukan Tim Satgas Pertamina EP Sangasanga.

Pengungkapan demi pengungkapan ini dimulai sejak terjadinya kebakaran di permukiman warga di Sangasanga pada 14 Oktober 2019 lalu. Dari situ, Pertamina menemukan adanya illegal tapping dan barang bukti berupa selang yang tersambung ke pipa milik Pertamina. Penyelidikan pun dilakukan di sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi penyulingan.

Pertama kali penggerebekan dilakukan di empat titik yang berada di wilayah Sambutan pada Jumat (8/11/2019). Lalu pada Senin (11/11/2019) sekitar pukul 16.00 Wita, petugas kembali mencium area penyulingan ilegal tepat di samping gerbang tol Samarinda-Balikpapan di Palaran. Kemudian, ditemukan juga kejahatan serupa di kawasan pertambangan, di Jalan Poros Palaran-Sangasanga, Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, pada Selasa (12/11/2019).


Anggota Satgas Pertamina EP Sangasanga memeriksa salah drum penampungan sementara.

Frans Boy Hokum, Legal and Relation Pertamina EP Sangasanga mengatakan, sebelum pengungkapan ini, pihaknya melakukan penyisiran terhadap pipa-pipa minyak di Anggana yang masih masuk dalam wilayah kerja Pertamina EP Sangasanga. Saat itu juga, petugas menemukan sisa-sisa aktivitas dari lokasi penyulingan minyak mentah ilegal.

"Dari temuan kita di lapangan, bisa dipastikan untuk lokasi  penyulingan minyak mentah ilegal kali ini sudah tidak beroperasi lagi. Tapi kami tidak akan berhenti sampai situ saja, kami masih akan terus mencari lokasi mana lagi yang masih melakukan kegiatan serupa," terangnya.

Sejauh ini, aktivitas illegal tapping yang terjadi di wilayah Kaltim sangat merugikan negara. "Setelah kami memberantas titik-titik tapping ini, produksi kami (Pertamina EP Sangasanga) meningkat hingga 100 sampai 200 barrel/hari," kata Frans.

Dia berharap polisi bisa segera mengusut tuntas kasus ini sampai ke akarnya. Terutama mengungkap aktor intelektual hingga investornya.

 

Penulis: Fatatul Fadillah
Editor: Awan

Berita Lainnya