Ragam

tol balsam 

Awang Faroek Ishak Diusulkan Menjadi Nama Jalan Tol Balikpapan-Samarinda



Tol Balikpapan-Samarinda (Sumber Istimewa)
Tol Balikpapan-Samarinda (Sumber Istimewa)

SELASAR.CO, Samarinda - Jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) direncanakan segera dibuka pada akhir tahun 2019. Meski baru dapat dioperasikan sepanjang 66 kilometer, atau sebanyak tiga seksi saja, pembukaan tol pertama di Kalimantan ini pun disambut baik masyarakat Kaltim.

Belakangan beberapa unsur pemuda di Kaltim mengajukan nama mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak (AFI) diusulkan menjadi nama Jalan Tol Balikpapan-Samarinda ini. Salah satunya disampaikan oleh Fathur Rahman, Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim.

Fathur mengatakan, usulan nama Awang Faroek disematkan untuk jalan tol pertama di Kaltim punya dasar yang kuat. AFI merupakan penggagas awal proyek tersebut hingga bisa terlaksana. Bahkan, AFI mengawal proyek agar berjalan mulus bahkan mendapat bantuan dari pemerintah pusat selama menjadi gubernur.

Fathur Rahman, Ketua KNPI Kaltim

Selama itu, AFI menjalaninya dengan penuh perjuangan dan tantangan. Mulai dari keterbatasan anggaran, sulitnya membebaskan lahan, hingga cibiran yang diterima oleh AFI saat itu.

"Tapi Pak Awang Faroek ini berpikirnya jangka panjang, dia berpikir ke depannya (tol) pasti dibutuhkan. Akhirnya dengan usahanya, kita lihat sekarang jalan tol ada dan bahkan itu menjadi salah satu rujukan pemerintah pusat untuk menjadi ibu kota negara baru. Karena fasilitas jalan tol sudah ada dan memadai," ujarnya.

Dirinya menambahkan, rencananya dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan beberapa lembaga, yang belakangan juga turut mendukung usulan pengajuan nama Awang Faroek Ishak menjadi nama jalan tol Balikpapan-Samarinda. 

"Karena beberapa hari ini ada beberapa teman-teman dari beberapa lembaga yang tiba-tiba juga mau mengusulkan hal yang sama seperti KPMKT, IKJ, Beberapa lembaga masyarakat Kutai, GMI Kaltim, dan Pemuda Syabab Hidayatullah, mereka ada telepon ke saya untuk mengajukan bersama-sama," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, selain akan membahas diskusi terkait tahapan pengajuan tersebut, juga akan dilakukan pembubuhan tanda tangan bukti dukungan pengajuan usulan tersebut. "Kita kan nantikan akan bikin diskusinya, karena ternyata banyak yang respons. Kita mau bikin agenda pertemuan bagaimana tahapan-tahapan pengajuannya. Kemudian kita tanda tangan bersama, lalu kita ajukan ke gubernur, DPRD, tembusannya ke DPD RI, DPR RI, dan Presiden," terangnya.

Dimintai tanggapannya terkait rencana pengajuan nama AFI sebagai nama jalan tol Balikpapan-Samarinda, Dayang Dona Faroek yang juga merupakan putri dari AFI menyampaikan rasa terima kasihnya.

Lewat sambungan telepon Dona yang hari ini, Senin (9/12/2019) sedang berada di Jakarta berujar, memang beberapa hari terakhir ada beberapa lembaga yang meminta izin kepada dirinya untuk membuat pengajuan tersebut. Ia pun tak berbicara banyak selain mengucapkan rasa terima kasih.

"Kami sangat berterima kasih kepada beberapa elemen masyarakat yang mengusulkan hal ini, untuk mengenang jerih payah ayahanda kami (Awang Faroek). Dan semoga bisa dikenang oleh seluruh rakyat Kaltim dan juga bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim," ujarnya.

Sementara itu diminta tanggapannya mengenai hal ini, Sabani, Plt Sekprov Kaltim mengaku akan menampung terlebih dahulu usulan tersebut. Selama ini menurutnya rata-rata penamaan jalan diberikan untuk mengenang jasa-jasa orang yang telah meninggal dunia.

Namun dirinya tidak menutup kemungkinan pemberian nama jalan dapat dilakukan untuk tokoh yang masih hidup. Dirinya mencontohkan dalam penetapan Bukit Suharto yang kala itu diputuskan sewaktu presiden Suharto masih menjabat.

"Selama ini kan pemberian nama jalan itu rata-rata untuk mengenang jasa-jasa orang yang sudah tidak ada. Namun pada prinsipnya aspirasi ini akan kami diskusikan dahulu," jelasnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya