Utama

tol balsam 

Viral Video Oknum Warga Merundung Petugas Tol Balsam, Ini Tanggapan Isran Noor



Isran Noor, Gubernur Kaltim
Isran Noor, Gubernur Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda – Beberapa waktu lalu viral di media sosial, rekaman video yang menunjukkan oknum warga diduga melakukan aksi perundungan kepada petugas gerbang Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Belum diketahui pasti siapa oknum tersebut, namun terlihat jelas dalam rekaman video yang diambil menggunakan kamera ponsel berdurasi 01.47 menit itu, beberapa pria menanyakan daerah asal petugas tol yang sedang bekerja.

“Ini orang Jakarta semua, jadi kita ini disuruh jadi penonton!” ujar seorang pria dalam video.

“Orang Jakarta, sedangkan kita di sini masih banyak yang menganggur,” kata pria lainnya.

Setelah tersebar, video itu pun ramai menjadi perbincangan warga Samarinda. Hingga Isran Noor Gubernur Kaltim pun turut menerima rekaman video tersebut lewat aplikasi pesan WhatsApp. Hal ini diungkapkan Isran saat ditemui awak media di Kantor Gubernur, Senin (23/12/2019).

“Itu hanya oknum, saya juga tidak tau dari mana. Saya kebetulan juga dapat video itu dari WhatsApp, soal ada oknum yang mendatangi gerbang tol,” ujarnya.

Isran pun menyesalkan perbuatan segelintir oknum tersebut, karena menurutnya petugas tol ini bekerja karena ditugaskan. 

“Itu hanya oknum saja, tidak begitu caranya. Kan kasihan juga, petugas pintu tol itu juga kan yang diberikan kepercayaan untuk menjaga. Itu (tol Balsam) kan masih gratis,” tambahnya.

Isran pun merasa hal itu merupakan ulah segelintir oknum, dan bukan kelompok. Ke depan dirinya berharap masyarakat Kaltim dapat lebih terlibat, dalam setiap aktivitas pembangunan di daerah. Mantan Bupati Kutim ini pun berpesan kejadian serupa tidak lagi terulang.

“Lakukan dengan cara-cara yang etis. Makanya di sini saya sampaikan masyarakat harus terlibat. Masyarakat Kaltim ini terdiri dari berbagai asal-usul,” imbuhnya.

Meski begitu, dia meminta masyarakat juga harus meningkatkan kemampuan. Terlebih terpilihnya Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN), maka segala sistem teknologi tinggi dipastikan akan diterapkan.   

“Tapi kemampuan diri harus ditingkatkan juga. Kalau nanti kita suruh kerja menggunakan sistem berteknologi tinggi, apa hasilnya nanti. Ibu kota negara ini kan simbol negara, simbol kebangsaan, milik rakyat, milik bangsa kita, dan milik dunia. Dan itu harus dilaksanakan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan teknologi yang tinggi juga,” pungkasnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya