Ragam

cuaca-ekstrem BMKG 

Pemkot Samarinda Siaga 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem



Banjir merendam ruas jalan di Perumahan Griya Mukti akhir bulan Desember lalu
Banjir merendam ruas jalan di Perumahan Griya Mukti akhir bulan Desember lalu

SELASAR.CO, Samarinda – Belum lama ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengeluarkan instruksi yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah terkait antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Instruksi itu dikeluarkan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait waspada potensi cuaca ekstrem.

Menanggapi instruksi tersebut Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menegaskan, Pemkot Samarinda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah selalu siap siaga. Kesiapsiagaan itu dibuktikan dengan personel dan peralatan.

“Ada atau tidaknya prediksi bencana itu, sebagaimana namanya BPBD termasuk Pemadam Kebakaran itu selalu siaga. Siaga orangnya, siaga peralatannya,” ujar Jaang usai meresmikan kantor baru BPBD Samarinda di Jalan Sentosa belum lama ini.

Wali kota dua periode itu pun meminta personel BPBD selalu mengecek dan merawat peralatan yang dimiliki. Agar, ketika bencana datang peralatan-peralatan tersebut dapat difungsikan.

Salah satu butir instruksi mendagri adalah menyiapkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang cukup agar dapat digunakan ketika bencana melanda. Diketahui, sebanyak Rp 3 miliar BTT disiapkan Pemkot Samarinda setiap tahunnya. Ditanya apakah dana tersebut cukup untuk kebutuhan bencana Samarinda, Jaang menjawab, “Kalaupun itu kurang bisa kita tingkatkan, mungkin tahun ini lebih besar.”

Plt. BPBD Samarinda, Hendra AH menambahkan, menurut BMKG curah hujan tertinggi di Kota Tepian terjadi di akhir bulan Januari. Sehingga untuk menghadapi itu, pihaknya menyiagakan personel dan alat-alat selama 24 jam. Terutama peralatan evakuasi banjir, bencana yang kerap terjadi di Samarinda.

“Pada umumnya kita respon terus apa yang diperlukan, misalnya mereka minta perahu karet kita siap bantu,” kata dia.

Mengingat Samarinda yang sudah akrab dengan bencana banjir, BPBD selalu mensosialisasikan masalah pengurangan risiko bencana kepada masyarakat. “Sosialisasi masalah pengurangan risiko bencana di setiap kelurahan-kelurahan itu salah satu bentuk mitigasi bencana ya, kami melakukan sosialisasi setiap tahun,” pungkas Hendra.

 

Penulis: Fathur
Editor: Yoghy Irfan

Berita Lainnya