Utama

cpns samarinda Tes SKD 

Tes SKD Hari Pertama 32 Peserta Gugur, Ini Skor Tertinggi



Peserta SKD melakukan registrasi untuk mendapatkan PIN akses ujian
Peserta SKD melakukan registrasi untuk mendapatkan PIN akses ujian

SELASAR.CO, Samarinda – Hingga 12 hari ke depan, sebanyak 5.781 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemkot Samarinda menjalani tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) mulai Selasa (11/2/2020) hari ini. Namun di hari pertama tes berbasis Computer Assisted Test (CAT), ada 32 pelamar yang sudah dinyatakan gugur.

Gugurnya para pelamar tersebut dikarenakan tidak mengikuti tes SKD yang dilaksanakan di Kampus STMIK Widya Cipta Dharma, Jalan M Yamin, Samarinda. Ada yang benar-benar tidak hadir, ada juga dikarenakan hal-hal lain.

“Ada yang datang terlambat, salah alamat, satu tadi tidak menggunakan pakaian sesuai ketentuan, sama dia tidak bawa identitas asli, yang dibawa fotokopi,” ujar Sofyan Adi Wijaya, Koordinator Lapangan Tes SKD Samarinda.

Setelah ditanyai oleh panitia, kata Adi, sejumlah peserta yang datang terlambat mengaku tidak teliti membaca pengumuman. Padahal dalam ketentuan mengikuti SKD sudah jelas disebutkan peserta wajib datang 90 menit sebelum tes dilaksanakan.

“Mereka tidak membaca pengumuman dengan teliti, sehingga sampai kesini tidak mengikuti prosedurnya,” jelasnya.

Pelaksanaan tes SKD kali ini diakui Adi lebih ketat dan disiplin, panitia sampai melakukan dua kali penyortiran. Mulai di lantai dasar para peserta akan verifikasi terlebih dulu mengenai sesi yang akan diikuti. 

Kemudian, satu jam sebelum tes dimulai peserta kembali diarahkan ke lantai dua untuk melakukan registrasi lagi untuk mendapatkan PIN masuk ke system CAT dan nomor tempat duduk. Setelah itu melewati body check dan dikumpulkan di satu ruang hingga akhirnya menuju ruang tes.

“Di sana hanya memastikan bahwa dia di sesi yang benar supaya tidak kacau di registrasi di sini,” ujarnya.

Jika di tengah tes ada peserta ingin ke toilet akan mendapatkan pengawasan ketat dari panitia. “Kalau dia izin akan dikawal oleh panitia, setelah keluar bakal di-screening lagi,” imbuh Kabid Perencanaan dan Promosi BKPPD Samarinda.

Diketahui pada penerimaan CPNS tahun ini, para pelamar wajib melewati nilai ambang batas (passing grade) yang telah ditentukan. Untuk formasi umum adalah Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 65 skor, dan Tes Intelegensi Umum (TIU) 80 skor, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 126 skor, sedangkan untuk formasi Cumlaude TIU minimal 85 skor.

Di hari pertama tes ini nilai tertinggi adalah 385, diraih oleh Apriliana dan Amin Wahyuni. Apriliana meraih TWK 110, TIU 125, dan TKP 150, sedangkan Amin Wahyuni TWK 115, TIU 135, dan TKP 135. “Sementara sampai sesi 4 paling tinggi 385, sesi 5 masih berlangsung,” jelas Adi.

Sementara itu, salah satu peserta SKD yang ditemui oleh SELASAR, Muhammad Taufik mengaku tes kali ini adalah seleksi CPNS kedua yang dia ikuti. Formasi yang diincar Taufik adalah guru Bahasa Inggris, sesuai dengan pendidikannya.

“Kemarin sudah sempat lolos SKD, tapi gagal di SKB karena yang diambil kan 3 ranking saja dan saya waktu itu ranking 7,” jelas warga Jalan Padat Karya, Sempaja ini.

Ditanya kesiapannya mengikuti tes SKD, Taufik mengatakan hanya mengulang-ulang saja materi yang pernah dia pelajari. “Tidak ada persiapan khusus, karena sibuk bekerja,” pungkasnya.

 

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya