Pariwara

dprd kaltim Komisi II Kantor Badan Penghubung Kaltim Ali Hamdi 

Dewan Kunker ke Kantor Badan Perhubungan Kaltim di Jakarta



Komisi II DPRD Kaltim saat berkunjungan dan melakukan disuksi dengan sejumlah pejabat Badan Penghubung Pemprov Kaltim. Sumber: Humas DPRD Kaltim
Komisi II DPRD Kaltim saat berkunjungan dan melakukan disuksi dengan sejumlah pejabat Badan Penghubung Pemprov Kaltim. Sumber: Humas DPRD Kaltim

SELASAR.CO, Jakarta - Sejumlah Anggota Komisi II DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kantor Badan Perhubungan Kaltim pada Jumat (21/2/2020). Gedung milik Pemprov kaltim ini berada di Jalan Kramat II, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ali Hamdi mengatakan, kedatangan mereka ke Kantor Penghubung dan Mess Pemprov Kaltim ini untuk melihat sejauh mana peran dan fungsi gedung tersebut untuk masyarakat Kaltim. “Jadi kami kesini itu untuk monitoring dan evaluasi,” ujar Ali Hamdi.

Memiliki fungsi yang cukup penting utamanya untuk warga kaltim yang sedang berada di ibu kota, dirinya meminta agar pengelolaan fasilitas tersebut terus ditingkatkan. Bukan tanpa alasan tempat ini diminati warga kaltim, harga yang murah ditambah lokasi yang strategis menjadi alasan utama.

Untuk itu, Politikus PKS ini mendorong Pemprov Kaltim untuk memberikan perhatian lebih kepada Badan Penghubung dan Mess tersebut, sehingga kekurangan yang ada di gedung ini dapat terpenuhi.

“Jadi ini sesuatu bagian yang tidak terpisahkan dengan Kaltim, karena ini merupakan aset berharga kita. Ini kalau tidak dijaga dengan baik, tidak dirawat dengan baik dan tidak ada anggaran yang memadai, otomatis akan memberikan dampak buruk. Jadi kita minta kepada gubernur agar memperhatikan kebutuhan-kebutuhan untuk gedung ini,” jelas Ali Hamdi.

Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Kaltim Muhammad Rozaly didampingi sejumlah staf Badan Penghubung menyampaikan bahwa berkaitan dengan sumbangsih pendapatan kepada Pemprov Kaltim, pihaknya telah bekerja secara maksimal. “Dari target pendapat yang diberikan, semua bisa terpenuhi. Tahun lalu misalnya, kami ditarget Rp 320 juta, dan kami berikan Rp 326 juta,” tuturnya.

Nilai tersebut lanjut dia, memang terlihat kecil jika dibandingkan dengan apa yang telah diberikan Pemprov Kaltim selama ini. Namun kata dia, Badan Penghubung dan Mess bukan bertujuan sebagai bisnis yang mengejar profit. “Memang tidak sebanding dengan jumlah yang diberikan pemerintah kepada kami. Karena memang fungsi kami lebih banyak ke fungsi sosial. Kita tidak bisa disamakan dengan hotel-hotel yang ada,” sebut Gozali.

Dirinya juga menjelaskan bahwa, tugas utama badan penghubung ini adalah pelayanan, dan promosi untuk Anjungan Kaltim. “Jadi aset yang ada di penghubung ini tujuannya untuk mendukung kegiatan tersebut,” pungkasnya.

Penulis: Redaksi Selasar

Berita Lainnya