Pariwara

dprd kaltim Komisi V 

Tingkatan Mutu Pendidikan, Komisi V DPRD Kaltim Studi Banding ke Disdikbud Jateng



Sharing tentang revitalisasi pendidikan vokasi Komisi IV DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Tengah. Sumber Humas DPRD Kaltim
Sharing tentang revitalisasi pendidikan vokasi Komisi IV DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Tengah. Sumber Humas DPRD Kaltim

SELASAR.CO, Semarang - Dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan di Kaltim, pada Jumat (21/2/2020) Komisi V DPRD Kaltim melakukan studi banding ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah. Tantangan generasi muda yang dari tahun ke tahun semakin kompleks, sehingga dianggap penting untuk terus melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan memaksimalkan program pendidikan, yang telah ditetapkan pemerintah yakni pendidikan vokasi. Hal ini juga lah yang turut disampaikan oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin.

Seperti diketahui, bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma 1 - 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi/gelar ahli madya.

Pemerintah pusat melalui Kemenristekdikti melakukan perubahan fundamental terhadap pendidikan vokasi melalui program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi. Program tersebut untuk meningkatkan relevansi pendidikan politeknik dengan kebutuhan industri pengguna lulusannya.

Ia menyebutkan, pemerintah telah menempatkan pendidikan vokasi sebagai prioritas utama pembangunan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya Inpres Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia yang menjadi arah pembangunan pendidikan vokasi ke depan.

“Ada dua tantangan yang harus dihadapi generasi muda saat ini yakni revolusi industri keempat yakni semua mesin dihubungkan dengan yang lain, bertumpu pada cyber physical system yang akan mengubah secara radikal cara manusia berkehidupan, bekerja, dan berkomunikasi. Dan yang kedua, tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEAN) menjadikan persaingan antar negara menjadi lebih ketat,” jelas Salehuddin.

Karena itu memastikan telah dilaksanakannya revitalisasi pendidikan vokasi di daerah menjadi salah satu tanggungjawab utama. “Jateng sudah menerapkan sejak 2017 sehingga dinilai perlu untuk sharing agar kemudian bisa menjadi bahan pertimbangan guna kemudian diterapkan di Kaltim,” ucapnya.

Kepala Disdikbud Jateng Jumeri menuturkan, seluruh SMK di Jateng harus berstandar nasional. Total SMK yang ada di bawah naungannya berjumlah 1587 yang terbagi dari 234 sekolah negeri dan 1342 sekolah swasta.

Kendati telah diterapkan sejak 2017, namun pihaknya mengakui masih terdapat beberapa kekurangan dan masih perlu dilakukan evaluasi. Namun dikatakannya lagi agar berjalan optimal penting diadakan kerjasama dengan kementerian terkait dalam rangka kerjasama dengan sekolah luar negeri. “Piloting pengembangan SMK berbasis potensi lokal dengan Kementerian ekonomi guna pengembangan kerjasama spesifik oleh masing-masing sekolah,” imbuhnya.

Ditambahkannya, tenaga kerja yang berdaya saing dan terampil salah satu diantaranya dilahirkan dari pendidikan vokasi yang bermutu dan relevan dengan tuntutan dunia kerja yang terus menerus berkembang.

Penulis: Redaksi Selasar

Berita Lainnya