Utama

PDAM PDAM Tirta Kencana Perumahan Pondok Surya Indah distribusi air bersih 

Ratusan Rumah Tidak Teraliri Air PDAM Selama Tujuh Bulan



Perwakilan warga Perumahan Pondok Surya Indah ketika ditemui di Balaikota.
Perwakilan warga Perumahan Pondok Surya Indah ketika ditemui di Balaikota.

SELASAR.CO, Samarinda – Ketersediaan air bersih merupakan hal penting bagi kehidupan masyarakat. Namun bagaimana jika sudah selama tujuh bulan lebih warga tidak mendapatkan distribusi air bersih yang mencukupi dari perusahaan air minum milik pemerintah daerah.

Hal tersebut dialami oleh warga Perumahan Pondok Surya Indah RT 29 dan RT 30, Jalan PM Noor, Samarinda Utara. Usut punya usut penyebab lebih dari 400 rumah warga minim teraliri air bersih itu karena proyek drainase yang ada di simpang tiga Jalan PM Noor- DI Panjaitan. Pipa yang mendistribusikan air ke perumahan pecah, diduga karena aktivitas proyek drainase yang berlangsung tahun 2019 lalu.

Warga sudah coba melayangkan protes ke PDAM Tirta Kencana atas kejadian itu hingga dua kali, namun warga tidak mendapatkan jawaban yang pasti. Bahkan, janji distribusi air akan normal setelah proyek selesai tidak juga ditepati.

Sebanyak enam orang perwakilan warga Perumahan PSI itu pun hari ini, Selasa (10/3/2020), mengadukan nasib mereka ke berbagai pihak. Mereka coba mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Samarinda yang berada di Jalan Basuki Rahmat, namun tidak menemukan satu orang pun wakil rakyat disana. Mereka pun akhirnya bergeser ke Balaikota di Jalan Kesuma Bangsa untuk menemui Wali Kota Syaharie Jaang.

Ketua RT 30, Anang Rifani mengungkapkan, sejak tujuh bulan lalu mereka digilir selama 3 hari dalam seminggu untuk mendapatkan air bersih. Itu pun aliran airnya sangat kecil.

"Kadang air mengalir sehari kadang tidak. Kalaupun mengalir tidak 24 jam," ujar Anang.

Bahkan di kawasannya sempat tidak mengalir hampir satu minggu lamanya. Keluhan ini sudah sempat diadukan ke PDAM bersama warga RT 29 yang juga senasib dengan RT 30.

"Tapi dari PDAM seolah tak bisa berbuat apa-apa, padahal janjinya setelah gorong-gorong selesai, langsung diperbaiki," jelasnya.

Warga RT 29 Muhammad Akbar menambahkan, dirinya harus mengeluarkan nominal sebanyak Rp 300 ribu rupiah untuk membeli air bersih setiap minggu. Sementara tagihan bulanan PDAM masih sama seperti bulan-bulan sebelumnya, tidak ada penurunan biaya.

"Padahal dalam seminggu hanya tiga kali mengalir. Tapi kami harus membayar secara normal," pungkas Akbar.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya