Utama

PWI Kaltim Intimidasi wartawan tunda pernikahan putri barkati Barkati 

Terkait Corona, Wartawan Diintimidasi saat Meliput Acara Wakil Wali Kota



Yuliawan (tengah) saat berbicara di depan awak media bersama Abdurrahman Amin (kiri) Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Kaltim
Yuliawan (tengah) saat berbicara di depan awak media bersama Abdurrahman Amin (kiri) Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda - Kebebasan pers kembali mendapat adangan di Samarinda. Kali ini dilakukan oleh pejabat yang tengah mengadakan acara, meskipun ada instruksi dari pemerintah pusat agar tidak menggelar kegiatan yang berpotensi mengumpulkan orang dalam jumlah banyak.

Seorang wartawan media online vivaborneo.com sekaligus pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim seksi pariwisata, Yuliawan Andrianto, menjadi korban aksi tersebut.

Perlakuan itu ia terima saat meliput acara yang hanya dihadiri keluarga dekat, sebagai pengganti resepsi nikah putri Wakil Wali Kota Samarinda, M Barkati, Minggu (22/3/2020), di Convention Hall Samarinda.

Aksi intimidasi dimaksud adalah penarikan hingga perintah menghapus foto-foto hasil peliputan secara paksa. Menurut penjelasan Yuliawan kepada awak media di Kantor Sekretariat PWI Kaltim di Jalan Biola, saat itu ia datang ke lokasi acara sekitar pukul 10.30 Wita.

"Sebagai wartawan, saya memiliki kewajiban untuk mengecek apa yang diucapkan (oleh Barkati) tadi malam, jadi niatnya memang mau memastikan (apakah resepsi benar-benar ditunda)," ujarnya.

Dirinya masuk melalui pintu non-reguler. Melihat ada beberapa tamu undangan mengabadikan gambar, ia pun ikut mengabadikan gambar menggunakan handphonenya.

"Saya sempat foto dua kali. Pada saat itulah dari belakang ada yang menarik saya. Dia bilang jangan difoto, saya bilang saya wartawan. Kemudian ID card dan KTP diperiksa, HP diambil dan seluruh foto saya dihapus, termasuk foto jumpa pers kemarin (21/3/2020) malam. Saya tidak lihat persis orang yang menarik saya, karena kondisinya dalam kerumunan. Tapi saya ingat yang menarik saya itu pakai baju putih," paparnya.

Seusai aksi penarikan itu, kata dia, entah refleks atau bagaimana, Barkati Wakil Wali Kota Samarinda yang saat itu sedang menerima tamu, memiting leher Yuliawan. Kalimat yang keluar dari Wawali adalah, "Jangan dipelintir-pelintir acara ini".

Meski begitu, Yuliawan menyebut tidak ada kontak fisik lanjutan dalam insiden tersebut. Setelah ID card-nya diperiksa dan foto yang ia ambil dihapus, ia meninggalkan lokasi acara.

Acara pengganti resepsi pernikahan putri Wakil Wali Kota Samarinda Barkati, dihadiri tamu-tamu yang merupakan keluarga

Yuliawan memastikan tidak ada acara resepsi pernikahan saat itu. Namun, ada tamu-tamu undangan, yang merupakan keluarga dekat tuan rumah.

"Meski begitu saya meminta maaf, karena memang saya tidak tahu kalau acara itu hanya ditujukan untuk keluarga dekat. Tidak ada kontak fisik tadi, sehingga jika harus berlanjut saya kira terlalu berlebihan. Hanya kesalahpahaman pada saat pulang, juga sudah bermaafan dengan Barkati," tuturnya.

Aksi intimidasi ini disayangkan oleh PWI Kaltim. Meskipun, PWI mengapresiasi sikap yang diambil Barkati, dalam menunda resepsi pernikahan putrinya di tengah gencarnya pemerintah menggalakkan social distancing untuk memotong penyebaran virus corona. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Kaltim Abdurrahman Amin.

"Bagaimanapun juga pekerjaan kami ini dilindungi undang-undang, sehingga harus bebas dari intimidasi, apalagi kekerasan. Kami dari PWI Kaltim menyayangkan sikap panitia yang tiba-tiba saja menarik wartawan," tambahnya.

Namun, atas keinginan wartawan yang bersangkutan, dan melihat tidak adanya kerugian yang dialami, kasus ini pun tidak akan diperpanjang.

Dihubungi terpisah, Endro S Efendi Ketua PWI Kaltim mengakui bahwa ada laporan dari seorang wartawan yang mengalami intimidasi saat melakukan proses peliputan. Perlakuan tidak menyenangkan ini dialami seorang pewarta, saat sedang melakukan peliputan di acara yang tuan rumahnya adalah seorang pejabat Samarinda.

"Ya, saya memang menerima laporan ada wartawan yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pihak tuan rumah acara," ujarnya, Minggu (22/3/2020).

"PWI Kaltim memaklumi, mungkin pihak tuan rumah ingin tenang menggelar acara. Persoalannya, kondisinya sedang pandemi corona. Tak kurang dari Gubernur pun menyampaikan imbauan," tambahnya.

Karena itu, dia menyayangkan jika imbauan Gubernur tersebut, tidak diindahkan oleh tuan rumah. Apalagi katanya yang menggelar acara adalah pejabat. Semoga ada klarifikasi dari tuan rumah atas kejadian tidak menyenangkan yang dialami pewarta ini.
"Ini demi kebaikan bersama. Mudah-mudahan tidak terjadi apa apa. Tapi kalau sampai terjadi, ya sangat disayangkan," tegasnya.

SELASAR telah mencoba mengkonfirmasi kejadian ini kepada Barkati, baik melalui telepon yang bersangkutan maupun lewat ajudannya. Namun hingga saat ini Barkati belum bisa dimintai konfirmasi. 

Diketahui rencana pesta pernikahan putri Wakil Wali Kota Barkati sempat viral. Acara itu mengundang lebih dari 50 ribu orang. Hingga H-1 belum ada tanda-tanda acara akan dibatalkan karena pandemik corona. Sampai akhirnya Sabtu (21/3/2020) malam, beberapa jam sebelum acara, Barkati memutuskan menunda resepsi akbar tersebut.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya