Utama

Tarawih puasa 2020 salat jumat puncak corona 

Sudah Fase Puncak Corona, Masjid di Samarinda Diminta Tiadakan Tarawih dan Jumatan



Wali Kota Syaharie Jaang saat mengecek kesiapan rumah sakit karantina Covid-19.
Wali Kota Syaharie Jaang saat mengecek kesiapan rumah sakit karantina Covid-19.

SELASAR.CO, Samarinda – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda menyatakan saat ini Kota Tepian telah masuk fase aksi masuk puncak kurva epidemiologi penyebaran corona. Alhasil, kondisi ini diprediksi akan mengakibatkan peningkatan pasien konfirmasi positif yang signifikan hingga satu bulan ke depan.

Langkah-langkah pencegahan hingga persiapan menghadapi kondisi terburuk pun dilakukan. Seperti mendirikan rumah sakit karantina Covid-19 di Gedung Bapelkes Kaltim, Jalan WR Monginsidi, Samarinda Ulu.

Pemkot Samarinda juga telah mengeluarkan surat edaran bersama yang ditandatangani Wali Kota Syaharie Jaang, Kepala Kemenag Samarinda, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Samarinda menghadapi bulan Ramadan yang tinggal hitungan hari.

Dalam edaran tersebut, masjid, musala, hingga langgar dilarang melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Kegiatan seperti salat lima waktu, salat jumat, salat tarawih, hingga iktikaf ditiadakan selama masa pandemi ini.

Wali Kota Syaharie Jaang mengaku selalu mengimbau warga agar tetap berada di rumah. Walaupun dia tidak memungkiri masih banyak yang terpaksa berada di luar rumah seperti petugas TNI/Polri, petugas medis, lalu lintas, dan kebersihan.

“Tapi yang bisa diadakan di rumah, ya di rumah saja, termasuk ibadah, sebagaimana surat edaran bersama yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, MUI, DMI termasuk Wali Kota Samarinda yang merujuk edaran Majelis Ulama Indonesia pusat itu harus ditaati,” ujar Syaharie Jaang baru-baru ini.

Bagaimana jika ada masjid atau musala yang tidak mentaati edaran tersebut, apakah akan dibubarkan? Wali Kota dua periode ini meminta masyarakat dapat memahami risiko tinggi dari penularan virus yang berasal dari Wuhan Tiongkok itu. Apalagi dengan adanya prediksi peningkatan jumlah pasien corona yang akan terjadi pada minggu-minggu ini.

“Harapan kita itu (pembubaran ibadah) tidak terjadi, artinya kita harus menjaga semua untuk kebaikan kita bersama yang namanya umur ini tidak bisa kembali, akhirnya menjadi cerita aja,” tandas Jaang.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya