Utama

WFH work from home Isran Noor BKKBN 

Isran: Gara-gara WFH Banyak yang Positif, BKKBN Minta Warga Jangan Hamil Dulu



Gubernur Isran Noor
Gubernur Isran Noor

SELASAR.CO, Samarinda – Bukan Isran Noor namanya jika tak suka bercanda. Sebelum menutup Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang digelar online, Selasa (28/4/2020) kemarin, ia berkelakar soal corona.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan work from home (WFH) menjadi masalah baru di tengah pandemi corona. Dia khawatir, penambahan pasien terkonfimasi positif Covid-19 yang berasal dari klaster-klaster penyebaran corona, diikuti “positif” lainnya yang melonjak.

“Saat ini akan bertambah lagi yang positif pasti. Jadi gara-gara work from home itu banyak yang positif dan biayanya boros, karena kerja di rumah itu boros. Buka laptop, tiga kali buka baju, tiga kali mandi, tiga kali bersabun, tiga kali bersampo,” ujar Isran berkelakar.

Paham dengan maksud guyonan tersebut, sejumlah pejabat yang mendampingi Isran tertawa.

“Hati-hati bupati, wali kota, jangan juga terlalu, jaga jarak juga di rumah supaya tidak positif. Itu hasil penelitian dari Badan Kependudukan yang tidak dirilis, bahwa ternyata banyak yang positif karena banyak orang yang bekerja di rumah,” tambahnya lagi.

Maksud positif dalam kelakar Isran merupakan istilah hasil uji kehamilan bagi perempuan. Biasanya wanita menggunakan alat test pack melalui air seni untuk mengetahui apakah hamil atau tidak.

Dimintai tanggapannya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim, Muhammad Edi Muin mengatakan kelakar Gubernur Isran ada benarnya. Dia tidak menampik imbauan pemerintah untuk selalu berada di rumah membuat intensitas bercengkerama bersama keluarga semakin tinggi.

“Kelakar tersebut sebenarnya menggugah kami BKKBN, terus terang kami melihat kondisi saat ini orang banyak di rumah. Bapak-bapak yang banyak pekerja keras di luar dengan jam yang terpakai lebih banyak ketimbang di rumah sekarang terbalik semua di rumah. Sisi lain di rumah itu berkumpul dengan keluarga pasti keharmonisan dengan keluarga makin terjalin, tapi di luar itu waktu semakin banyak bercengkrama dengan keluarga termasuk  dengan pasangan,” ujar Edi ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/4/2020).

Pria yang menggantikan Eli Kusnaeli ini pun mengimbau agar lebih baik tidak hamil dulu, terutama bagi pasangan muda. Bukan tanpa alasan, hamil di tengah pandemi justru membahayakan. “Kalau hamil ada yang rasa mual, malas makan, akhirnya kan akan berdampak penurunan daya tahan tubuh, itu sangat riskan dengan kondisi penyebaran virus corona seperti ini,” jelasnya.

Kendati baru menjabat Kepala BKKBN Kaltim, Edi mengaku akan memaksimalkan peran penyuluh KB yang berada di kecamatan-kecamatan agar mengingatkan masyarakat menggunakan alat kontrasepsi. Baik menggunakan pil, atau pun kondom ketika berhubungan badan.

“Anjuran kita jangan hamil dulu di saat sulit seperti ini, karena kita tahu kalau perempuan hamil itu kasihan. Tunggu supaya ini normal baru hamil,” pungkasnya.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya