Kutai Timur

angka kemiskinan kemiskinan DPRD Kutim 

Kemiskinan Meningkat Jadi 9,48 Persen, 35.310 Orang di Kutim Tergolong Miskin



Sidang Paripurna dengan agenda LKPJ Bupati Kutim tahun anggaran 2019.
Sidang Paripurna dengan agenda LKPJ Bupati Kutim tahun anggaran 2019.

SELASAR.CO, Sangatta – Pemkab bersama DPRD Kabupaten Kutai Timur menggelar Sidang Paripurna dengan agenda Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kutim tahun anggaran 2019. Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Kutim, Encek UR Firgasih, dilakukan secara virtual melalui teleconference, sebagai upaya memutus pandemi virus corona atau Covid-19.

Dalam penyampaian LKPJ itu, Bupati Kutim Ismunandar menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama yang sangat penting untuk menjamin keberhasilan pembangunan. Petumbuhan ekonomi Kutim pada tahun 2019 dapat dilihat dari perkembangan produk domestik regional bruto (PDRB), laju pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi serta PDRB per kapita dan pendapatan regional per kapita.

“PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2019 sebesar Rp133,72 triliun atau lebih tinggi nilainya dibanding tahun 2018 sebesar Rp127,77 triliun. Sementara PDRB atas dasar harga berlaku tanpa migas dan batu bara nilainya meningkat dari Rp31,13 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp32,92 triliun tahun 2019,” papar Ismunandar.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi dengan migas pada tahun 2018 sebesar 2,34 persen, sedangkan tanpa migas sebesar 2,35 persen, serta tanpa migas dan batubara sebesar 5,34 persen.  Sementara itu, pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi dengan migas mengalami kenaikan menjadi sebesar 7,97 persen, diikuti pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 8 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tanpa migas dan batu bara menjadi sebesar 4,53 persen.

“Perkembangan PDRB pada tahun 2019 masih didominasi oleh pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian yang menyumbang kontribusi sebesar 81,52 persen. Sedangkan PDRB per kapita tanpa migas dan batu bara sebesar Rp86,07 juta di tahun 2018 meningkat menjadi sebesar Rp87,55 juta pada tahun 2019,” jelas Bupati.

Lebih lanjut, Ismunandar juga menyampaikan bahwa Jumlah penduduk miskin tahun 2018 sebanyak 33.024 orang, meningkat menjadi 35.310 orang tahun 2019. Atau, bertambah sebanyak 2.286 orang dibanding tahun 2018. Persentase kondisi kemiskinan meningkat sebesar 0,26 persen. “Yakni dari sebesar 9,22 persen tahun 2018 meningkat menjadi 9,48 persen pada tahun 2019,” tandasnya.

Dijelaskan Ismu, Pemkab Kutai Timur agak sulit menekan angka kemiskinan karena Kabupaten Kutai Timur terbuka bagi siapa saja. Terlebih setiap bulan ada ribuan warga masuk ke Kutim untuk mencari pekerjaan.

“Pertumbuhan penduduk Kutai Timur juga terbilang cukup tinggi, setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dan rata-rata bukan karena pertumbuhan alami, melainkan karena adanya pendatang baru yang masuk ke Kutim untuk mencari pekerjaan,” terangnya.

Sementara itu, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kutai Timur tahun 2018 mencapai 72,56, meningkat pada tahun 2019 menjadi sebesar 7.49. Kenaikan ini dipengaruhi oleh tiga variabel yakni variabel kesehatan, pendidikan, dan kemampuan daya beli.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya