Utama

BMKG cuaca ekstrem cuaca buruk 

Cuaca Buruk di Samarinda, Lepas Colokan Listrik dan Jangan Berteduh di Bawah Pohon



Salah seorang petugas memantau cuaca melalui citra satelit.
Salah seorang petugas memantau cuaca melalui citra satelit.

SELASAR.CO, Samarinda – Sudah seminggu ini mendung menghiasi langit Kota Tepian. Hujan turun merata hampir di seluruh kota pada Senin (15/6/2020) dini hari, disertai angin dan petir.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda memprediksikan kondisi ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Musababnya, saat ini Samarinda tengah peralihan musim ke musim panas.

“Bulan ini sudah masuk musim kemarau, tetapi adanya gangguan atmosfer seperti adanya belokan angin yang membuat kumpulan awan hujan di Kota Samarinda tinggi. Hal itu yang mengakibatkan terjadinya cuaca ekstrem seperti tadi malam," kata forecaster BMKG Samarinda, Brian Eko.

Ia mengimbau agar masyarakat Kota Tepian lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem yang tidak menentu. Seperti tidak berteduh di bawah pohon ketika hujan disertai petir, dan selalu membawa jas hujan ketika berada di luar rumah.

"Imbauannya kalau malam usahakan colokan listrik (aliran listrik dari kabel penyambung) tidak terpasang, dicabut saja, khawatir petir yang terjadi seperti semalam. Ketika keluar rumah membawa payung, jas hujan dan tidak berteduh di bawah pohon," jelas Brian.

Puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus hingga November mendatang. Pengaruh sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis atau disebut siklon tropis yang terjadi dibeberapa daerah Indonesia, tidak mempengaruhi cuaca di Samarinda. Faktor lokal cenderung lebih mempengaruhi intensitas hujan yang saat ini tengah terjadi.

Hujan di masa peralihan musim sering terjadi mulai sore hingga dini hari. "Untuk saat ini sudah masuk kemarau tetapi masih peralihan karena adanya gangguan atmosfer tadi. Faktor lokal seperti pola angin cenderung mempengaruhi prediksi BMKG menentukan cuaca,” tuntasnya.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya