Nasional

Pembunuhan terapis pijat pijat plus pulus 

Terapis Pijat Dibunuh Mahasiswa yang Bayar Jasa Pakai Uang SPP Kuliah



Tersangka menunduk saat dirilis di depan media oleh Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Rabu (17/6). (SURYANTO PUTRA MUJI/RADAR SURABAYA)
Tersangka menunduk saat dirilis di depan media oleh Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Rabu (17/6). (SURYANTO PUTRA MUJI/RADAR SURABAYA)

SELASAR.CO, Surabaya – Sesosok jasad ditemukan di dalam kardus lemari es, di rumah Jalan Lidah Kulon 2B, kecamatan Lakarsanti, Surabaya, pada Rabu (17/6/2020). Mayat perempuan tersebut berinisial M, seorang terapis pijat online yang sebelumnya disewa YF, mahasiswa penghuni rumah.

Dari penyelidikan polisi, YF juga yang ternyata membunuh terapis online tersebut. Peristiwa berawal saat YF memesan layanan pijat melalui media sosial. Mahasiswa jurusan teknik sipil itu menyewa M dengan tarif Rp 900.000 untuk layanan pijat selama 90 menit.

Setelah sepakat, M pun datang ke rumah YF, Selasa (16/6/2020) sekitar pukul 18.00 WIB. M memijat YF selama 90 menit. YF lalu membayar M menggunakan uang SPP kuliahnya. Setelah dibayar, M menawarkan layanan plus-plus dengan bayaran tambahan Rp 300.000.

YF menerima tawaran tersebut, tetapi ia mengaku tidak menyetubuhi M. Namun, menurut YF, terapis itu terus memaksanya membayar uang tambahan. Mereka berdua pun bertengkar. Korban akhirnya berteriak dan YF membekap mulut korban agar tidak didengar tetangga.
Ternyata teriakan M semakin kencang. Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB. Karena merasa panik dan takut digerebek, YF menusuk leher perempuan tersebut dengan pisau lipat.

“Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk lehernya. Saya takut digerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata YF. Setelah itu, YF memasukkan mayat M ke dalam kardus bekas lemari es.

Wakil Kepala Polrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengatakan, tersangka sempat membakar kaki korban menggunakan kompor kecil. "Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor yang digunakan membakar korban," kata Hartoyo.

Berita ini telah dimuat dalam kompas.com dengan judul "Terapis Pijat Online Itu Tewas di Tangan Pelanggan Mahasiswa"

Editor: Awan

Berita Lainnya