Hukrim

ganja BNN kota Samarind Gaga Edar 

Ganja 1,5 Kg Gagal Edar di Samarinda, Tersangka Pegawai Honorer di Pemkot hingga Mahasiswa



Konferensi pers pengungkapan peredaran narkoba oleh BNN Samarinda
Konferensi pers pengungkapan peredaran narkoba oleh BNN Samarinda

SELASAR.CO, Samarinda - Peredaran narkotika jenis Ganja di Kalimantan Timur, utamanya Samarinda, cukup mengkhawatirkan. Rabu (24/6/2020), peredaran ganja dari Medan Sumatera Utara ke Samarinda berhasil digagalkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur dan BNN kota Samarinda. Pengiriman diatur oleh seorang bandar berinisial AD yang berdomisili di Kalimantan Utara dan H berdomisili di Samarinda.

Dari hasil ungkap kasus ini, diamankan 3 orang sebagai penerima paket yaitu H (26) bekerja sebagai karyawan swasta, JJ (20) mahasiswa, dan AR (24) pegawai honorer di Pemkot Samarinda. Mereka diamankan dengan barang bukti narkotika jenis ganja kurang lebih 1.500 gram atau 1,5 kilogram.

“Peminat ganja di Kalimantan Timur untuk kalangan anak muda dan mahasiswa angkanya tinggi. Karena itu, kami BNN menolak tegas upaya rencana legalisasi ganja di Indonesia seperti yang dilakukan di negara Eropa,” kata Plt Kepala BNNK Samarinda Halomoan Tampubolon, pada Rabu (24/6/2020).

Halomoan Tampubolon juga mengungkapkan, untuk mengelabui petugas, pelaku menggunakan bubuk kopi untuk menghilangkan bau dari ganja kering. Ganja kering tersebut diketahui terlebih dahulu dibungkus ke dalam plastik, yang kemudian dipendam dalam bubuk kopi, lalu dikemas kembali.

“Modusnya mereka pesan ke Medan melalui medsos. Kemudian terjadi transaksi pengiriman. Modus pengiriman ini bahan baku narkotika berupa ganja kering ini dibungkus dengan kopi, sehingga aromanya tidak tercium. Tetapi itulah tantangan, selalu kita upayakan agar selalu kita ungkap,” tegas Tampubolon. 

Dari hasil pemeriksaan awal terhadap tersangka penerima paket ganja ini, mereka saling mengenal karena dari satu kampus yang sama. “Jadi antara bandar dan penerima paket ini, dulu satu kampus yang sama dan satu organisasi teater yang sama,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya berharap, sebagai upaya pencegahan narkoba, lembaga pendidikan di Kalimantan Timur seperti Perguruan Tinggi dan sekolah semakin meningkatkan kerja sama dengan BNN Kota Samarinda maupun BNN Kalimantan Timur dalam bentuk kegiatan sosialisasi maupun screening tes urine. “Generasi ini harus kita selamatkan bersama agar berprestasi tanpa narkoba,” tutupnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya