Utama

Epidemiologi Covid-19  fase kedua fase deselarasi fase-relaksasi kurva epidemiologi Samarinda kasus positif Covid-19 di Samarinda 

Dinkes Sebut Kurva Epidemiologi Covid-19 Samarinda Menurun



Ilustrasi social distancing.
Ilustrasi social distancing.

SELASAR.CO, Samarinda - Setelah kurang lebih empat minggu masuk fase epidemik kedua, kini kota Samarinda memasuki fase deselarasi atau penurunan dan berada di dasar kurva epidemiologi. Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih, Senin (10/8/2020).

Dari grafis kurva epidemiologi yang dikeluarkan Dinkes Samarinda, dapat terlihat puncak epidemik pertama yang dialami Samarinda terjadi pada awal April. Saat itu jumlah penderita masih di bawah angka 20 kasus. Kasus kemudian menurun dari Mei hingga Juni. Memasuki awal Juli kasus kembali memuncak hingga jumlah penderita tembus 40 kasus. Fase ini kemudian disebut dengan fase epidemik kedua. Hingga awal Agustus, kurva epidemiologi Samarinda menunjukkan penurunan.

"Angka kematian kasus terkonfirmasi positif sebesar 3,7 persen, dengan angka kesembuhan sebesar 73 persen," ujar Ismed.

Ditambahkannya, dari jumlah kasus positif Covid-19 di Samarinda, 91 persennya adalah kasus tanpa gejala hingga gejala ringan-sedang. "Sehingga pasien melakukan isolasi mandiri," tambahnya.

Dengan begitu, ditambahkan Ismed, hal ini menunjukkan bahwa tingkat penularan di masyarakat menurun dan dapat ditekan. Beberapa klaster besar berhasil dicegah penularan di masyarakat, dan didukung oleh meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Tetapi kasus baru akan terus bermunculan selama vaksin Covid-19 belum ditemukan. Untuk itu agar masyarakat tetap waspada dan taat dengan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dan hindari kerumunan," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya