Utama

penutupan jalan Tutup Jalan Penyemprotan disinfektan Cegah Corona semprot disinfektan 

Warga Sekitar Tempat Pemakaman Covid di Samarinda Tutup Jalan, Ini Alasannya



Warga Kelurahan Tanah Merah RT 20, 21 dan 22 menutup jalan permukiman mereka.
Warga Kelurahan Tanah Merah RT 20, 21 dan 22 menutup jalan permukiman mereka.

SELASAR.CO, Samarinda - Warga Kelurahan Tanah Merah RT 20, 21 dan 22 tepatnya di seputaran jalan Serayu, pada hari ini, Senin (5/10/2020) menutup jalan permukiman mereka. Aksi ini merupakan buntut protes warga atas iring-iringan pemakaman Covid-19 yang melalui pemukiman mereka, tanpa diikuti penyemprotan cairan disinfektan.

Warga cemas dan akhirnya melakukan aksi demo dengan menutup jalan menggunakan portal. Akibatnya, kendaraan pun tidak bisa melalui jalan tersebut. Sebagai informasi, jalan Serayu adalah akses utama yang digunakan Satgas untuk menuju pemakaman khusus Covid-19 Samarinda.

Dalam aksi, warga pun membawa poster berisikan tulisan seperti, "Sudah satu minggu ada jenazah Covid tidak ada penyemprotan desinfektan, mana protokol satgas Covid-19?"

Sementara warga lainnya membawa poster bertuliskan "Mendesak jaminan kesehatan penyemprotan rutin iring-iringan Covid."

Diungkapkan M Turohim, Ketua RT 22, proses penyemprotan iring-iringan mobil ambulans yang membawa jenazah Covid-19, tidak lagi dilakukan sejak Kamis (1 Oktober 2020). Meski beberapa kali ada terlihat mobil dari Polresta Samarinda melakukan penyemprotan, namun hal itu baru dilakukan selang beberapa jam setelah iring-iringan jenazah lewat.

"Tuntutan kami agar setiap ada pemakaman itu disemprot (disinfektan), ini sudah dari hari Kamis (lalu) sudah tidak ada lagi penyemprotan. Saya sebagai RT di sini sudah menyampaikan kepada pak Lurah," ujar Turohim.

Jika tuntutan mereka belum juga dilaksanakan tim satgas, dengan berat hati warga pun akan melakukan penutupan akses jalan Serayu.

"Kalau sampai nanti ada pemakaman lagi belum ada penyemprotan, ya mohon maaf untuk sementara jangan lewat dulu. Mungkin silahkan cari jalan lain, seperti jalan Griya Mukti atau Merbabu juga tembus. Jadi masih ada jalan alternatif," tegasnya.

Sementara itu dikatakan Joko, Lurah Kelurahan Tanah Merah, pihaknya telah melaporkan tuntutan warga ini kepada Satgas Covid-19 di Samarinda. "Kami tidak tahu apakah ada kendala dalam pelaksanaan itu, yang jelas sudah kami sampaikan bahwa warga maunya seperti ini (ada penyemprotan)," sebutnya.

Ditambahkan Joko, warga setempat sebetulnya sangat mendukung adanya pemakaman khusus Covid di sekitar pemukiman mereka. Namun, masyarakat hanya menginginkan adanya jaminan kesehatan dari pemerintah.

"Jadi tidak banyak tuntutannya, hanya penyemprotan setiap ada pemakaman baik siang atau pun malam. Insyaallah warga tidak ada yang anarkis. Mereka sangat mendukung adanya pemakaman Covid-19 ini. Kita tahu sampai saat ini sudah 174 jenazah yang dimakamkan di sini," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya