Utama

Jalan longsor tanah longsor Longsor Samarinda seberang Tanah longsor di samarinda Seberang Jembatan mahkota II 

Hujan Deras, Jalur Samarinda Seberang-Palaran Kembali Longsor dan Menutup Jalan



Longsor di jalan poros Kecamatan Samarinda Seberang-Palaran
Longsor di jalan poros Kecamatan Samarinda Seberang-Palaran

SELASAR.CO, Samarinda - Longsor kembali terjadi di Jalan Ampera yang merupakan jalur penghubung utama antara Kecamatan Samarinda Seberang dan Palaran. Longsoran tanah di kawasan itu terjadi lagi usai hujan deras pada Rabu, 13 Januari 2021. Kemacetan panjang pun terpantau sempat terjadi di kawasan itu, karena ruas jalan yang menyempit akibat tertutup material longsor.

Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR PERA) Kaltim, Joniansyah, menuturkan bahwa pergerakan tanah sebenarnya sudah terpantau sejak 31 Desember 2020.

"Alat berat sudah standby di sana sejak H-1 tahun baru, karena sudah ada tanda-tanda (tanah) mau turun," ujarnya saat dihubungi pada hari ini, Rabu (13/1/2021).

Saat ini pihaknya telah menurunkan satu unit ekskavator lengkap dengan dump truck, untuk memindahkan material longsor dari badan jalan. Untuk mempercepat proses penggalian, penambahan jam kerja hingga malam pun telah diberlakukan.

"Ini kita ada tambah jam kerja lagi sampai malam. Kita sudah siapkan lampu supaya bisa membuka satu jalur dulu. Sementara jalan kami tutup dulu, persiapan untuk membersihkan yang satu jalur dulu," terangnya.

Terkait estimasi kapan waktu pengerukan selesai Joniansyah mengaku belum dapat dipastikan. Hal ini karena hujan yang terus turun di Samarinda.

"Kami belum bisa menarget estimasi waktu pengerjaan, karena cuaca juga kurang mendukung. Walaupun yang di bawah kita sudah bersihkan, tanah yang diatas itu turun lagi. Volume (longsoran tanah) juga lumayan banyak ini, sekitar 20.000 meter kubik sama seperti tahun kemarin," tuturnya.

Longsor di kawasan ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, longsor pernah terjadi pada tanggal 3 September 2020. Kemudian sehari setelah Dinas PUPR PERA Kaltim menyelesaikan pembukaan satu jalur jalan, longsor kembali terjadi pada 9 September 2020.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya