Utama

Rumah Sakit Islam Samarinda Rumah Sakit Islam RSI samarinda Rumah Sakit Islam buka 

RSI Samarinda Diperkirakan Beroperasi Mei, Wagub Tinjau Kesiapan



Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi meninjau Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi meninjau Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi meninjau Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda, pada hari ini, Jumat (19/2/2021). Tinjauan tersebut dalam rangka melihat persiapan RSI Samarinda yang sedang mengikuti tahap pengajuan ulang izin operasional rumah sakit.

“Tanggal 23 Februari nanti kan ada visitasi dari Dinas Kesehatan Samarinda untuk memastikan kelayakannya. Kalau dari penjelasan yang saya dapat tadi, untuk tipe D sudah layak untuk dibuka, walaupun kami berniat agar ini menjadi tipe C seperti yang lama,” ujar Hadi.

Setibanya di rumah sakit, Wagub Hadi langsung berkeliling areal rumah sakit, ditemani oleh Direktur Utama RSI Samarinda. Terlihat beberapa area gedung sudah menerima pengecatan ulang. Ruang-ruang rawat inap pun telah tertata rapi, lengkap dengan peralatan-peralatannya. Hadi sempat berkisah bahwa dahulu keluarganya juga sempat menerima perawatan di rumah sakit yang tutup sejak 4 tahun lalu itu.

“Ini kan rumah sakit umum dahulu. Jadi ibu, kakak, dan anak saya pernah dirawat di sini,” tuturnya.

Saat berkeliling, ia pun sempat menyambangi gedung yang letaknya di belakang kompleks RSI Samarinda. Bangunan bertingkat tersebut awalnya dibangun untuk menjadi gedung utama rumah sakit.

“Rencana awalnya kan gedung yang ada di belakang RSI ini menjadi gedung utama. Gedung itu berasal dari bantuan provinsi. Jadi ke depannya harus dimanfaatkan, karena mubazir jika tidak,” pintanya. 

“Untuk lahan, statusnya saat ini disewakan oleh Pemprov Kaltim, harganya murah dan terjangkau. Sehingga tidak memberatkan. Namun meski lahan disewakan tetap akan kami bantu, ini (menyewa) kan hanya persoalan administrasi,” tambahnya.

Ke depan, ia berharap RSI Samarinda juga bisa menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Hal itu untuk membantu rumah sakit umum lainnya di Samarinda yang mulai kewalahan.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSI Samarinda, dr Didik Santoso menjelaskan, usai melalui visitasi, pihak dari Dinas Kesehatan Samarinda akan mengeluarkan rekomendasi. Jika dinyatakan lolos, maka rekomendasi itu akan diserahkan kepada DPMPTSP Samarinda untuk selanjutnya diproses menjadi izin operasional.

“Sambil nanti kami akan menunggu dana CSR sebesar Rp1,9 miliar dalam bentuk proyek pengerjaan dari PT MMP. Nanti Rp1,5 miliar untuk instalasi listrik dan Rp400 juta untuk perbaikan sarana dan prasarana,” jelas dr Didik.

Dirinya pun menuturkan bahwa saat ini untuk IGD dan Poliklinik sudah bisa beroperasi. Sementara untuk rawat inap menunggu izin operasional keluar. “Kami juga masih mempersiapkan instalasi listrik yang putus di ruang rawat inap. Estimasi pemasangan sekitar satu setengah bulan. Sehingga sekitar bulan Mei kita harapkan sudah bisa melayani rawat inap,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, RSI terpaksa berhenti beroperasi. Kemelut berawal dari penarikan aset yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kaltim di bawah kepemimpinan Awang Faroek Ishak, tentang Pencabutan Hak Pinjam Pakai Gedung bekas Rumah Sakit Umum itu.

SELASAR pun pernah berkunjung ke area rumah sakit pada 2019 lalu. Saat itu kondisi rumah sakit sangat memprihatinkan. Bahkan aksi pencurian pun marak terjadi. Namun belakangan aksi pencurian masih sering terjadi hingga saat ini. Dikatakan dr Didik, terakhir tandon milik rumah sakit juga ikut digasak pencuri.

“Jadi mulai dari tandon, televisi, AC, kabel instalasi listrik, bahkan kasus juga ikut dicuri. Untunya untuk alkes sudah kami amankan di ruangan yang lebih aman. Total kerugian akibat aksi pencurian itu belum dihitung, namun diperkirakan miliaran. Karena untuk perbaikan listrik saja sudah Rp1,5 miliar,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya