Utama

Rumah Sakit Islam Samarinda Rumah Sakit Islam RSI samarinda Rumah Sakit Islam buka 

RSI Samarinda Mulai Beroperasi Hari Ini, Berikut Layanan Kesehatan yang Tersedia



Suasana RSI Samarinda setelah mulai beroperasi.
Suasana RSI Samarinda setelah mulai beroperasi.

SELASAR.CO, Samarinda - Setelah 4 tahun lamanya berhenti beroperasi, Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda akhirnya resmi beroperasi penuh pada hari ini, Selasa (2/3/2021). Dikatakan Direktur Utama (Dirut) RSI Samarinda, dr Didik Santoso, operasional rumah sakit sebenarnya sudah dimulai sejak kemarin, namun hanya selama satu shift saja. 

“Kalau kemarin sudah mulai beroperasi sebenarnya, cuma satu shift kerja saja. Namun untuk operasional 24 jam itu mulai hari ini, dengan dibagi menjadi tiga shift,” sebut dr Didik.

Seperti diketahui, hingga saat ini RSI Samarinda perlahan telah membuka beberapa layanannya, yaitu IGD, Poliklinik, dan rawat inap.

“Untuk fasilitas rawat inap kami sudah konsultasi dengan dokter penyakit dalam dan dokter anak, dan mereka sudah siap jika harus ada pasien yang dirawat inap. Total ada 20 bed yang kami siapkan sekarang. Hanya karena ruang operasi kami belum siap, jadi untuk kebidanan dan bedah kami belum menerima. Layanan ini baru akan dibuka setelah ruang operasi siap,” tambahnya.

Dari pantauan SELASAR, jumlah pasien yang datang memang belum seramai saat operasional rumah sakit dahulu. Oleh karena itu, segala biaya yang ditimbulkan dalam masa awal operasional rumah sakit akan ditanggung sementara oleh pihak yayasan.

“Untuk operasional pertama tidak mungkin langsung ramai, kita juga belum bekerja sama dengan BPJS. Sehingga untuk menutupi biaya operasional perlu ada dana talangan, dan yayasan bersedia menyediakan,” terangnya.

Salah satu perawat di ruang IGD RSI Samarinda, Tri Melinda Sari, mengaku sangat senang rumah sakit tempat ia bekerja dapat kembali dibuka. Dirinya mengaku telah bekerja di RSI Samarinda sejak 2011 lalu. Ia pun turut mengalami masa-masa aksi para tenaga kesehatan yang menolak penghentian operasional rumah sakit saat itu. Usai operasional rumah sakit ditutup, ia pun dipindahkan ke klinik milik yayasan yang letaknya tidak jauh dari RSI Samarinda.

“Waktu ditutup itu kebetulan saya juga dalam kondisi hamil. Sehingga susah juga cari kerja di tempat lain. Lalu ada rencana membuka klinik, jadi saya memilih tetap bertahan di sini saja daripada harus mencari di lain. Saya dulu bekerja di ruang perawatan ruang Musdalifah untuk penyakit dalam,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya