Kutai Barat

Jalan Rusak di Kubar Truk Angkutan Sawit Jalan Rusak Akibat Sawit Bupati Kubar Truk Crude Palm Oil 

Bupati Meradang Jalan Umum di Kubar Kerap Rusak akibat Truk Angkutan Sawit



Truk pengangkut CPO.
Truk pengangkut CPO.

SELASAR.CO, Sendawar – Bupati Kutai Barat (Kubar), FX Yapan mengungkapkan kekesalannya terhadap kerusakan jalan umum di sejumlah titik di Kubar yang disebabkan truk angkutan tandan buah segar (TBS) dan crude palm oil (CPO) oleh perusahaan sawit.

Kekesalan ini ia ungkapkan kepada awak media saat diwawancara. 

Bupati mempertanyakan apakah ada media mengangkat isu, yang semestinya menjadi perhatian publik ini. “Sekarang jalan kita rusak dihajar sawit, mulai dari kota sampai ke Besiq sana. Lubang sembarangan, yang jatuh berapa, ada nggak diangkat,” ucap FX Yapan.

Kekesalan bupati ini bukan tanpa alasan, bahkan ia mengaku mobil yang ia tumpangi pernah mengalami sangkut ke dalam lubang, saat menuju ke Kampung Besiq, Kecamatan Damai. Ia mengungkapkan ada 1.000 truk angkutan TBS dan CPO yang lalu lalang di jalur tersebut setiap harinya. Sehingga, hal ini yang menyebabkan jalan umum di sekitar jalur tersebut rusak parah.

“Saya turun ke Benung sangkut mobil saya. Truk berduyun-duyun. Kalau mereka kalau lubang nggak sangkut, padahal kita baru saja mengaspal. Benung itu setiap tahun kita aspal, tapi dihajar mereka hancur,” kata Bupati.

Bupati pun kerap melakukan rapat bersama perusahaan, untuk mendorong agar perusahaan sawit yang beroperasi di Kubar untuk melakukan perbaikan jalan. Bahkan bupati memberikan waktu selama 2 tahun agar pihak perusahaan membangun jalan sendiri untuk dilintasi truk angkutan TBS dan CPO.

Wartawan SELASAR pun mencoba melintasi jalur yang dimaksud Bupati. Selama satu jam perjalanan dari pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Barat, hingga melewati Kampung Benung, kami menemui banyak sekali jalan umum yang berlubang. Bahkan beberapa truk angkutan TBS dan CPO nampak miring saat melintasi lubang tersebut. Kami menyaksikan puluhan truk angkutan CPO yang lalu lalang melintasi jalan yang dimaksud Bupati tersebut. Itu pun belum sepenuhnya kami lintasi hingga Kampung Besiq. Dari Kampung Benung masih sekitar 85 kilometer lagi menuju Kampung Besiq.

Salah seorang warga bernama Agus Purwanto dari Kampung Muara Tokong, yang melintasi jalan tersebut menggunakan sepeda motor, mengungkapkan, masyarakat merasa sangat dirugikan dengan kondisi jalan tersebut, karena dulunya warga hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke Kecamatan Barong Tongkok, yang merupakan pusat Pemerintahan Kabupaten Kubar, namun sekarang jauh lebih lama.

“Apalagi diguyur hujan, jalannya rusak parah akhirnya kita menempuh satu jam lebih, kendaraan kita juga sering rusak,” ujar Agus.

Diketahui jalur tersebut merupakan akses menuju sejumlah kampung yang ada di Kecamatan Damai, di antaranya Kampung Besiq, Muara Niliq, Bermai, Muara Nyahing, Muara Tokong, dan Benung.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya