Utama

Dinkes Kaltim Vaksin AstraZeneca Vaksin Covid-19 Vaksin corona 

Distribusi 3.200 Dosis Vaksin AstraZeneca untuk Kaltim Ditunda, Begini Penjelasan Dinkes



Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr Padilah Rante Muna.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr Padilah Rante Muna.

SELASAR.CO, Samarinda - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547. Hal ini dilakukan untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM.

Ditemui Selasar di ruangan pada hari ini, Rabu (19/5/2021), Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Padilah Rante Muna, membenarkan kabar penundaan distribusi vaksinasi ini. Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu. Sementara untuk batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

“Penundaan untuk batch ini akan berlangsung antara 1-2 minggu ke depan, hal ini dilakukan untuk dilakukan pengujian toksisitas dan sterilisasinya. Hal ini menjadi salah satu langkah kehati-hatian pemerintah dalam memastikan bahwa vaksin itu aman untuk diberikan,” ujarnya.

Dijelaskan dr Padilah, bahwa hingga saat ini Kaltim telah menerima vaksin AstraZeneca sebanyak 6.200 dosis yang diperuntukan untuk kalangan TNI dan Polri. Pendistribusian ini terbagi menjadi dua termin yaitu 3.000 dosis pada bulan April (termin 2), baru kemudian 3.200 dosis vaksin lainnya dikirim pada 3 Mei 2021 lalu (termin 3).

Mantan Direktur RSJD Atma Husada Mahakam ini pun menuturkan bahwa dari 3.000 dosis vaksin AstraZeneca, yang masuk dalam pengiriman termin kedua telah disuntikkan untuk anggota Polri sebanyak 2.970 dosis. Namun ia menjelaskan bahwa vaksin AstraZeneca yang telah disuntikkan tersebut, memiliki nomor batch yang berbeda dengan nomor batch vaksin yang ditunda penggunaannya oleh BPOM. Dengan kata lain vaksin itu aman untuk digunakan.

Namun untuk distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca yang rencananya diperuntukkan bagi kalangan anggota dan purnawirawan TNI harus ditunda, karena memiliki nomor batch yang sama dengan edaran yang dikeluarkan BPOM. Sehingga penggunaannya harus menunggu hasil pengujian toksisitas dan sterilisasi yang sedang berjalan.

“Vaksin ini kan terdiri dari beberapa batch, yang sudah didistribusikan ke Polri sebelumnya batchnya berbeda. Jadi sebuah pabrik itu dalam memproduksi vaksin terkelompok dalam satu batch. Produk dari AstraZeneca ini kan batchnya banyak sekali, dan yang ditunda hanya untuk batch CTMAV547,” tambahnya.

Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa saat ini Vaksin AstraZeneca bukan ditarik dari peredaran, namun hanya ditunda penggunaannya. Sejauh ini penyuntikan vaksin AstraZeneca di Kaltim pun juga belum pernah dilakukan untuk masyarakat umum.

“Saya imbau kepada masyarakat Kaltim bahwa jangan mudah percaya dengan kabar hoaks, jika ada menerima informasi jangan langsung diterima mentah-mentah. Kita harus cari tahu dulu apakah betul informasi itu,” tambahnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya