Utama
Taman Tepian Mahakam Taman di Samarinda Jam Matahari Tepian Sungai Mahakam Dinas Lingkungan Hidup Samarinda DLH Samarinda 
Terapkan Konsep Edukatif, Banyak Buah di Taman Tepian Mahakam
SELASAR.CO, Samarinda - Masyarakat Samarinda yang sering melintasi Jalan Slamet Riyadi, pasti tidak asing dengan proyek pembangunan taman baru di Tepian Sungai Mahakam ini. Meski belum dibuka untuk umum dan ditutup pagar seng, namun proyek taman ini cukup menarik perhatian. Pasalnya, dari area luar taman sekilas dapat terlihat beberapa bangunan seperti patung pesut, bangunan berbentuk buah-buahan, hingga dua tiang tinggi yang berdiameter cukup besar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani, menjelaskan bahwa taman ini memiliki konsep taman aktif. Sehingga selain memiliki fungsi menambah ruang terbuka hijau, juga bisa menjadi lokasi masyarakat Samarinda saling berinteraksi.
“Taman Tepian ini taman aktif, persisnya akan menjadi tempat berkumpulnya orang untuk bersantai. Orientasinya adalah wadah masyarakat bersama keluarganya saling bersilaturahmi dan lain-lain,” ujar Nurrahmani.
Wanita yang akrab disapa Yama ini juga menjelaskan, untuk menambahkan sisi edukasi kepada para pengunjung, pihaknya juga membangun beberapa bangunan replika buah-buahan lokal Samarinda. Replika buah-buahan yang sudah terbangun di antaranya langsat, nanas, terong, labu, hingga buah mangga.
Berita Terkait
“Hal ini juga bertujuan mengedukasi anak-anak, bahwa inilah buah-buahan lokal di Samarinda. Buah-buahan itu tidak hanya difungsikan sebagai pajangan, namun nanti digunakan sebagai bangunan toilet umum dan pos jaga petugas keamanan,” sebutnya.
Selain itu juga akan tersedia tempat jogging track, permainan air, dan patung pesut hewan endemik sungai Mahakam. Namun yang cukup unik dari area taman baru ini, juga dibangun dua jam matahari. Jam matahari inilah yang berbentuk tiang berujung lancip yang berdiri di dua titik area taman.
“Sebetulnya awalnya di situ juga akan kami bangun jembatan cinta, tapi belum sampai ke sana. Jadi pada dasarnya adalah tempat rekreasi berkumpul,” tuturnya.
Total luas lahan area yang akan dibangun taman di Tepian Mahakam ada seluas 4 hektare, terhitung dari area panjat tebing sampai jembatan Mahakam. Namun dalam pembangunannya dibagi dalam 0 sampai dengan 700 segmen. “Dan yang akan dibuka awal ini segmen 0-400,” kata Yama.
“Kami juga siapkan lahan parkir, kita berharap dengan keberadaan taman itu nantinya tidak akan membuat kemacetan. Karena biasanya di Samarinda kalau ada tempat baru dibuka pasti akan selalu ramai di awal,” tambahnya.
Namun, disayangkan, meski belum dibuka untuk umum, area taman ini sudah menjadi sasaran aksi pengrusakan dan pencurian. Dikatakan Yama, salah satu pintu bangunan buah-buahan di taman itu mengalami pengrusakan. Dirinya menduga pelaku pengrusakan ingin mencuri barang-barang yang disimpan dalam bangunan tersebut. Namun, saat mendapati isi bangunan tersebut kosong, pelaku pun membawa kabur pintu kayu bangunan tersebut.
“Setelah itu kami lalu turunkan penjagaan sebanyak enam orang di sana. Mereka kami tugaskan untuk melakukan penjagaan 24 jam,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan