Utama

Jembatan Mahakam Ditabrak jembatan mahakam Ponton Batu Bara Kapal pengangkut batu bara Ponton Sungai Mahakam 

Isran Sebut Konstruksi Jembatan Mahakam Awalnya untuk Karang Mumus



Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Gubernur Kaltim, Isran Noor.

SELASAR.CO, Samarinda - Usai insiden ditabraknya pilar Jembatan Mahakam oleh tongkang bermuatan batu bara, proses tindak lanjut atas kejadian tersebut pun dipastikan akan berjalan. Hal ini disampaikan Gubernur Kaltim, Isran Noor, saat dimintai komentarnya terkait kejadian itu.

"Nanti saya cek dulu, namun pasti kami tindaklanjuti dan ada sanksi segala macam. Kalau ada yang disengaja, tidak disengaja, ataupun lalai pasti akan ketahuan," teras Isran Noor pada hari ini, Senin (30/8/2021).

Dalam kesempatan tersebut mantan Bupati Kutim ini pun menjelaskan bahwa dahulu konstruksi Jembatan Mahakam dibuat untuk Sungai Karang Mumus (SKM). Itu mengapa jarak pilar penyangga jembatan jaraknya berdekatan.

"Memang jembatan itu dibangunnya untuk jembatan Sungai Karang Mumus (SKM), jadi bukan jembatan Sungai Mahakam. Sehingga jarak pilarnya dekat," ungkapnya.

Selain itu letak pembangunan jembatan yang berada di titik penyempitan sungai, membuat arus sungai di bawah Jembatan Mahakam menjadi deras.

"Karena lokasinya di penyempitan sungai. Kenapa dibangun di situ? Karena biayanya murah," imbuhnya.

Isran juga menyebut bahwa dahulu lokasi pembangunan Jembatan Mahakam direncanakan berada di kawasan hulu Kecamatan Sungai Kunjang. Kolong jembatan pun awalnya akan dibuat tinggi untuk memberi ruang kapal besar yang lewat di bawah jembatan.

"Dulu awalnya jembatan itu mau dibangun di kawasan hulu Sungai Kunjang, menggunakan sistem parabol yang tingginya 40 meter di atas muka air posisi tertinggi. Jadi kapal-kapal itu bisa lewat," tuturnya.

"Tapi kan pada saat itu pertimbangannya yang penting cepat selesai dulu jembatannya. Risikonya begitu, jika tidak memperhitungkan risiko ke depannya," pungkas Isran.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya