Kutai Kartanegara

orang tenggelam Tenggelam di sungai Mahakam Orang Tenggelam di Sungai Sungai Mahakam Kapal tenggelam Kapal Tenggelam di Sungai Mahakam 

Ini Penyebab Perahu Ces Tenggelam dan Satu Orang Hilang



Tim SAR melakukan persiapan pencarian korban di Sungai Mahakam.
Tim SAR melakukan persiapan pencarian korban di Sungai Mahakam.

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Sebuah perahu ces yang berisi 3 orang anak buah kapal (ABK) tugboat Gonaya, serta 1 orang motoris, tenggelam dan hilang di perairan Sungai Mahakam kawasan Pal 7, Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada hari Kamis, 14 Oktober 2021 pukul 21.00 Wita.

Dilansir dari data Basarnas, peristiwa diketahui berawal dari 3 orang ABK TB Gonaya masing-masing Sp, Hr, dan Sw, menyewa perahu ces yang dikemudikan oleh Br, seorang motoris warga Desa Rempanga, untuk berbelanja persediaan kapal. 

Setelah selesai berbelanja, keempatnya pun tiba mendekati kapal. Saat itulah diketahui peristiwa nahas menimpa keempatnya. Diduga perahu ces tertimpa tali berukuran besar dari kapal tugboat sehingga membuat perahu mulai bergoyang dan air mulai membanjiri seisinya.

"Tali kapal terjatuh sehingga mengenai perahu ces dan kemudian tenggelam. Sampai saat ini 2 orang ABK TB Gonaya Hr dan Sw serta 1 motoris perahu ces Br dinyatakan selamat. Satu ABK lainnya berinisial Sp belum ditemukan," tulis Basarnas dalam laporannya.

Mendapat informasi kecelakaan kapal tersebut, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, pada hari ini, Jumat (15/10/2021) dengan cepat mempersiapkan alut serta peralatan SAR untuk melaksanakan pencarian korban hilang. Tim diberangkatkan pada pukul 06.45 Wita dengan jarak menuju titik terakhir diketahuinya korban sejauh 31 kilometer dengan estimasi waktu tempuh 47 menit. Tim SAR pun akhirnya tiba di lokasi pada pukul 07.32 Wita dan langsung melakukan pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang.

"Sejumlah unsur lainnya juga membantu melakukan pencarian korban, di antaranya ialah, Polair Polres Kukar, Kepanduan Tenggarong, Kepanduan Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Kepolisian Resor Kukar, Relawan, dan Masyarakat," tutup Basarnas dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, menurut keterangan korban yang selamat dalam peristiwa tersebut, Hr, saat itu ia bersama tiga orang temannya mendatangi tugboat tersebut menggunakan perahu ces. Dengan maksud, untuk menurunkan tabung oksigen dan mesin las yang berada di atas tugboat tersebut. Namun, pada saat menurunkan tabung oksigen dan mesin las, perahu yang mereka gunakan karam.

"Jadi menurunkan tabung oksigen untuk las sama mesin las yang besar," ujar Hr.

Dalam kejadian itu, kondisi perahu sudah tidak terikat dengan tugboat tersebut. Namun, Hr dan temannya Sw sempat memegang tali dari tugboat dan berhasil naik keatas kapal. Sedangkan Br dan Sp melompat ke sungai.

"Pas mau tenggelam saya terjun memegang tali itu, cesnya tenggelam saya langsung naik ke tugboat berdua (bersama Sw)," terang Hr.

Sementara itu, saksi kedua yang juga motoris perahu ces, Br, menambahkan, dalam kejadian itu ia bersama Sp yang saat ini masih belum ditemukan, dalam keadaan panik. Karena mereka masih berada di dalam perahu ces yang sedang karam itu. Mereka juga tak sempat memegang tali untuk naik ke atas tugboat.

"Saya sama dia (Sp) panik. Kalau saya pegang tali towing tugboat kan ada tongkang di belakang, takutnya saya terbawa arus. Jadi saya terjun berdua, kita terjun lewat depan tongkang," jelas Br.

Br pun mengaku sempat mengapung di sungai sekitar 25 menit. Kemudian ABK yang ada di tugboat melemparkan pelampung untuknya. Sehingga ia pun berhasil selamat dan menuju ke tepi sungai. Namun, pada saat itu ia tidak mengetahui di mana keberadaan Sp.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya