Utama

Universitas Mulawarman Unmul BEM KM  Patung Istana Ma'ruf Amin 

Unmul Kecam Keras Postingan BEM KM yang Menyebut Wapres sebagai Patung Istana



Universitas Mulawarman (Foto Istimewa).
Universitas Mulawarman (Foto Istimewa).

SELASAR.CO, Samarinda - Universitas Mulawarman (Unmul) melalui surat Press Release yang ditandatangani langsung oleh Rektor Masjaya, menanggapi postingan foto grafis di akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (BEM KM Unmul) pada 2 November 2021 lalu, yang menyebut Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'aruf Amin, sebagai Patung Istana Merdeka.

Menyikapi unggahan pada media sosial instagram dengan akun BEM KM Unmul terkait seruan aksi Kaltim Berduka yang substansinya mengarah pada merendahkan kewibawaan dan martabat Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'aruf Amin, berdasarkan press release pada Kamis 4 November 2021, Unmul menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Sejak awal adanya unggahan tersebut, tidak sependapat dan mengecam keras substansi dari unggahan tersebut.
  2. Unggahan tersebut bukan merupakan pendapat resmi yang merepresentasikan Universitas Mulawarman secara kelembagaan.
  3. Menyesalkan unggahan tersebut dan meminta maaf kepada Wakil Presiden Republik Indonesia (Ma'aruf Amin) dan masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan yang terjadi atasa unggahan tersebut.
  4. Menginstruksikan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (BE KM Unmul) untuk menghapus unggahan tersebut.
  5. Menginstruksikan BEM KM Unmul untuk meminta maaf kepada Wakil Presiden Republik Indonesia (Ma'aruf Amin), masyarakat, dan Universitas Mulawarman atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan unggahan tersebut.
  6. Segera melakukan tindakan internal untuk mengambil langkah-langkah tegas kepada BEM KM Unmul.

Sementara itu, dalam press release yang berbeda, BEM KM Unmul melalui perwakilan BEM Fakultas Hukum (FH) Unmul pada hari ini, Jumat (5/11/2021) menyebutkan bahwa tidak ada kesalahan dalam postingan yang dikeluarkan oleh pihak BEM KM. Hal itu adalah kritikan berupa penggunaan bahasa sarkasme yang memakai kalimat "Patung Istana Merdeka" untuk menyambut kehadiran atau kedatangan Wakil Presiden Ma'aruf Amin di Kota Samarinda Kalimantan Timur

"Hal ini karena kritikan yang dikeluarkan oleh pihak BEM KM Unmul bukanlah untuk menyerang secara pribadi terhadap personal Wapres Ma'aruf Amin sebagai individunya melainkan untuk mengkritik kinerja dari Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden RI," tulis rilis BEM FH.

"Hal ini sejalan saja dengan bagaimana hari ini banyaknya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak pro kepada masyarakat, misalnya saja hadirnya Undang-Undang (UU) Minerba, UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), UU Omnibuslaw Cipta Kerja, UU MK, dan lainnya yang memang secara kebermanfaatan tidak ada buat masyarakat secara luas, kecuali bagi orang-orang memiliki modal dan berada di lingkaran Istana tentunya," sambungnya.

BEM FH juga menjelaskan, apabila ada yang mencoba mengkaitkan dengan basis tokoh ulama ataupun yang lainnya, pihaknya tidak sepakat karena sama saja denngan mengkhianati nilai-nilai demokrasi dengan penggunaan politik identitas yang terus menerus digunakan sebagai politik praktis. 

"BEM KM Unmul yang melihat bagaimana kinerja dari seorang Ma'aruf Amin sebagai Wakil Presiden RI dan bukan sebagai personal sebagai individu atau sebagai ulamanya. Kami dari BEM FH Unmul juga meminta pihak Universitas Mulawarman agar menghapus postingan press release yang dikeluarkan untuk mencoba membungkam kemerdekaan atau kebebesan akademik dari mahasiswa yang ada di Universitas Mulawarman," tulis BEM FH dalam rilis pers.

BEM FH menilai hal ini sudah bertentangan secara langsung dengan UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menjamin kebebasan akademik yang di dalamnya diartikan sebagai kebebasan berekspresi, berpendapat, dan perlakuan sama dalam bidang akademisnya.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya