Kutai Timur
RSUD Kudungga DPRD Kutim APBD Perubahan APBD Kutim Laboratorium Kateterisasi Jantung 
Berharap di APBD-P, RSUD Kudungga Bisa Bangun Laboratorium Kateterisasi Jantung
SELASAR.CO, Sangatta - Akibat kasus kematian serangan jantung, di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terbilang tinggi setiap Tahunnya, akhirnya membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga sangat berharap di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan di Tahun 2022 ini pihaknya bisa membangun Gedung Laboratorium dan pengadaan alat kateterisasi atau cathlab jantung.
"yang paling urgen saat ini adalah alat kateterisasi jantung dan muda-mudahan disetujui oleh Banggar DPRD dan TAPD sehingga bisa di Anggarakan di APBD Perubahan tahun ini, " Kata Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana Sri Kurniawati kepada media ini usai mengikuti rapat Banggar di DPRD Kutim.
Terlebih menurut dr Yuwana Sri Kurniawati waktunya sangat mendesak, karena kasus kematian akibat serangan jantung, di Kutim terbilang tinggi.
"Kemudian kasus penderita penyakit jantung, dan hipertensi itu juga sangat tinggi sekali," Ucap dr Yuwana Sri Kurniawati.
Berita Terkait
Terlebih menurut Yuwana Sri Kurniawati selama ini kasus penyakit jantung di Kutim tidak bisa tertangani, sehingga harus di rujuk ke Rumah Sakit ke Kota Samarinda.
"Kalau di rujuk harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Kadang gol timenya sudah terlewati, sehingga sudah tidak bisa tertolong, dan mengakibatkan kadang meninggal di perjalanan dan sebagainya," Jelasnya
Untuk itu, pihaknya sangat berharap kepada Pemerintah setempat, bisa mendapatkan penganggaran untuk pengadaan alat kateterisasi jantung, terlebih SDM juga sudah tersedia di RSUD Kudungga.
"Kalau dokter spesialis jantung kami ada dua orang, kemudian ada satu orang sedang melakukan pendidikan di UI, jadi ada tiga orang SDM kita disana," Terangnya
Dijelaskannya, untuk pengadaan alat kateterisasi jantung sendiri sekitar Rp 20 miliar, sementara untuk pembangunan gedungnya labiratorium sekitar Rp 5 Miliar.
"Karena untuk gedung alat kateterisasi ini, tidak sekedar gedung biasa, tetapi nanti ada pelapisan anti radiasi, kemudian jaringan lainnya, jadi khusus lainnya." Tutupnya
Penulis: Bonar
Editor: Awan