Ragam
Pelantikan Pemprov Kaltim BKD Kaltim PNS Pegawai Negeri Sipil Pelantikan Pejabat 
Lantik 44 PNS Pemprov Kaltim, Wagub Hadi Minta Jalankan Tugas Sesuai Fungsinya
SELASAR.CO, Samarinda - Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim), Hadi Mulyadi melantik sebanyak 44 Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah ini berlangsung di Ruang Rapat II Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim, Rabu (2/11).
Dalam pelantikan juga tampak hadir Asisten Administrasi Setda Prov Kaltim Riza Indra Riadi, Kepala BKD Provinsi Kaltim Deni Sutrisno, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim M Kurniawan serta Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Iwan Setiawan.
Dari jumlah 44 PNS yang dilantik tersebut diantaranya Guru Ahli Pratama sebanyak 19 orang, Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama 3 orang, Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil 3 orang, Apoteker Ahli Pertama 2 orang, Psikolog Klinis Ahli Pertama 2 orang, Fisikawan Medis Ahli Pertama 1 orang.
Berikutnya Penata Anestesi Ahli Pertama 1 orang, Asisten Penata Anestesi Terampil 3 orang, Nutrisionis Terampil 2 orang, Perawat Gigi Terampil 1 orang, Perekem Medis Ahli Pertama 2 orang, Perekam Medis Terampil 1 orang, Radiografer terampil 1 orang, Sanitarian Ahli Pertama 1 orang, Sanitarian Terampil 1 orang, Terapis Wicara Terampil 1 orang, Teknis Penelitian dan Perekayasaan Terampil 1 orang.
Berita Terkait
"Hari ini 44 PNS dilantik harapan kita semua yang dilantik pejabat fungsional bisa bekerja sesuai dengan fungsinya baik sebagai guru maupun tenaga kesehatan," tutur Hadi.
Menurutnya, Ini dua pekerjaan yang sangat luar biasa, karena guru dan tenaga kesehatan secara umum bertemu dengan manusia, di mana guru bertemu murid dan tenaga kesehatan bertemu pasien.
Oleh karena itu, pekerjaan yang bertemu atau bertatap muka dengan manusia cenderung mendapatkan tantangan dan ujian yang berbeda.Tentunya ini, diperlukan keteguhan hati, kesabaran, kekuatan mental.
"Saya ingatkan insentif, honor dan gaji bukan satu-satunya yang membuat semangat kerja," tuturnya.
Melainkan harus memiliki semangat bekerja bahwa yang sedang dididik adalah anak-anak bangsa yang akan membangun Indonesia dan Kaltim.
"Saya selalu ingatkan rezeki itu bisa datang dari arah yang tidak disangka-sangka tergantung kerja keras dan takdir ditetapkan. Berapa yang diterima disyukuri dan jangan merubah semangat dalam bekerja," pintanya.
Selama bekerja juga diperlukan ketulusan, semangat, rasa cinta pada bangsa untuk membangun pekerja lebih baik.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan