Utama

Dinkes Kaltim  Gizi Seimbang  Germas  Penurunan Angka Stunting di Kaltim  Stunting di Kaltim 

Gelar Edukasi Gizi Seimbang, Kadinkes Kaltim: Upaya Menjaga Tren Penurunan Angka Stunting di Kaltim



Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin.

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pertemuan bertajuk Edukasi Gizi Seimbang di semua tatanan di Provinsi Kalimantan Timur, pada hari ini Jumat (2/12/2022). 

Kegiatan yang digelar di Ballroom Hotel Mercure Samarinda ini dimaksudkan sebagai Implementasi Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kaltim. Total ada 52 orang peserta terdiri dari Perangkat daerah, Organisasi Profesi, Tenaga Kesehatan maupun media massa yang mengikuti agenda ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan bahwa angka stunting di Kaltim memang lebih baik jika dibandingkan dengan nasional. Angka stunting 2021 Nasional ada di 24,4 persen sementara Kaltim ada di 22,8 persen. Namun ia menginginkan agar angka stunting Kaltim terus menurun, hingga memenuhi standar yang ditetapkan oleh WHO.

“Itu kenapa kegiatan ini kami laksanakan acara ini. Kami juga mengundang seluruh stakeholder yang ada,” ujar Jaya.

Dirinya menambahkan bahawa kegiatan ini juga berhubungan dengan edukasi dan promosi agar bisa menyiarkan informasi kepada masyarakat terkait dengan program-program yang ada.

“Itu kenapa kami undang Seluruh Kepala-kepala bidang, agar bersama mereka untuk melaksanakan kegiatan di 2023 itu kita dapat bermitra,” tambahnya.

Jaya menambahkan, upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bertujuan meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai kemajuan ilmu dan teknologi.

"Arah perbaikan program gizi tahun 2020-2024 diantaranya perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai gizi seimbang, perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik dan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi sesuai kemajuan ilmu dan teknologi, peningkatan kewaspadaan pangan dan gizi," tandasnya.

Menurut Jaya, status gizi masyarakat merupakan salah satu penentu keberhasilan memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa yang akan datang, sementara itu perkembangan masalah gizi (stunting, gizi kurang, dan gizi lebih) dibeberapa daerah masih belum menunjukan hasil yang dapat menunjukan keadaan keberhasilan yang menggembirakan.

"Prevalensi masalah gizi makro dan gizi mikro masih tinggi dari standar. Faktor kekurangan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pengetahuan tentang gizi di masyakat, pola asuh dan ekonomi masyarakat merupakan faktor utama penyebab masalah gizi, terutama stunting," ujarnya.

Mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Kaltim itu mengharapkan pertemuan Edukasi Gizi Seimbang di Semua Tatanan ini, bukan hanya dilakukan pada hari ini saja, tetapi tetap dilakukan secara berkelanjutan.

"Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk saling berinteraksi dan bersinergi dalam rangka mewujudkan generasi muda yang sehat, bugar, produktif, kreatif dan inovatif serta berprestasi. Terima kasih juga semua lintas sektor, mohon keseriusannya dalam rangka upaya percepatan penanggulangan stunting di Provinsi Kaltim," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya