Utama
Irwan irwan-fecho Jalan Usaha Tani  Jalan Rusak di Kukar Jalan rusak Kelompok Tani Suka Maju Anggota DPR RI Reses anggota DPR RI  Program P3-TGAI 
Tak Jauh dari Tenggarong, Jalan Usaha Tani Ini Rusak Tak Tersentuh Pemda
SELASAR.CO, Tenggarong - Rusak dan berlumpur, begitulah kondisi jalan usaha tani di area persawahan milik kelompok Tani Suka Maju, Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Kondisi ini pun miris jika melihat lokasi area sawah yang masih satu kecamatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Kukar yaitu Tenggarong.
Kondisi jalan usaha tani yang rusak ini pun akhirnya berdampak pada lama waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut hasil panen para petani. Padahal areal persawahan seluas 300 hektare ini memiliki potensi produksi sekitar 1.500 ton.
Sekretaris Kelompok Tani Suka Maju Kelurahan Bukit Biru, Samsul Arifin mengatakan bahwa perbaikan jalan usaha tani sangat dibutuhkan saat ini.
Berita Terkait
"Kami membutuhkan perbaikan akses jalan supaya lebih memudahkan untuk mengangkut hasil pertanian. (Jika telah diperbaiki) yang tadinya pengangkutan hasil panen membutuhkan 2 hari, mungkin bisa setengah hari," ucapnya pada hari ini Selasa (28/2/2023).
Jika sudah terbangun, jalan usaha tani ini akan turut memotong biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut hasil panen para petani yang ada di Kelurahan Bukit Biru.
Salah satu tengkulak padi para petani Kelurahan Bukit Biru juga menyampaikan keluhannya terkait kondisi jalan usaha tani di lokasi tersebut. Samidi memaparkan bahwa selain Kelurahan Bukit Biru dirinya juga mengangkut hasil panen dari daerah lain seperti Muara Kaman dan Sebulu.
"Jadi jalan disana itu benar-benar luar biasa. Jadi mobil saya itu saya muatan 2 ton, sambil tertawa saja lewat sawah. Kalau disini jangankan dimuati 2 ton, motor kosongan dimuati orang saja ambles," ungkapnya.
UPAYA INTERVENSI DARI APBN
Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Irwan sempat melakukan kunjungan ke lokasi persawahan Kelurahan Bukit Biru tersebut. Ia pun turut mendengarkan keluh kesah para petani.
“Ini tentu sebuah potensi yang harus tetap kita dukung, lahan pertanian harus benar- benar milik masyarakat. Jauh dari pemanfaatan ruang lain baik sektor tambang, permukiman perumahan, perkebunan, karena sawah itu potensi yang menjadi harusnya jadi pilihan,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan bahwa selama ini banyak kegiatan peningkatan infrastruktur yang dapat diintervensi oleh APBN. Seperti pembangunan irigasi hingga pembangunan jalan usaha tani. Kegiatan ini dijelaskan Irwan dapat diimplementasikan melalui, program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi (P3-TGAI). Program P3-TGAI sendiri telah lebih dulu masuk di Kelurahan Bukit Biru dengan pembangunan irigasi sepanjang kurang lebih 600 meter. Kemudian ada pula pemberian sebuah traktor jonder.
Namun untuk pembangunan jalan usaha tani P3-TGAI tidak dapat dilakukan di Kelurahan Bukit Biru. Karena salah satu syarat penerima program ini adalah wilayah desa.
“Ini proyek percontohan harusnya lebih banyak program yang masuk. Jalan ini harus ada pengerasan, mudahan kita bisa carikan solusi. Kami akan melakukan komunikasi lintas fraksi di parlemen. Kami akan komunikasi dengan Anggota DPRD Kabupaten atau Anggota Fraksi kami di Banggar DPRD Kaltim,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan