Kutai Kartanegara

Reservoir Bangunan Reservoir Dinas Perkim Kukar CV Alif Putra Pratama Bangunan Ambruk Reservoir Air Tangki Air 

Baru Dibangun, Reservoir Bernilai Miliaran Rupiah di Kukar Ambruk



SELASAR.CO, Tenggarong - Bangunan reservoir atau penampungan air bersih untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa Tani Baru Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar), ambruk beberapa hari yang lalu.

Dari informasi yang dihimpun tim redaksi Selasar, pelaksana pembangunan proyek tersebut adalah CV Alif Putra Pratama. Reservoir itu dibangun pada tahun 2022 lalu, dan statusnya sudah diserahterimakan kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kukar, pada Desember 2022 lalu.

"Itu sudah selesai (pembangunan reservoir), sudah diserahterimakan kepada Dinas Perkim," ujar Direktur CV Alif Putra Pratama, Istian Warjono, saat dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).

Sebagai pelaksana, CV Alif Putra Pratama mengerjakan dua bangunan reservoir di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana. Pembangunan reservoir tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022, dengan kapasitas 100 ribu meter kubik.

"Itu untuk Desa Tani Baru saja, ada dua unit reservoir. Nilai paket pekerjaan Rp 2.529.510.000, itu sudah termasuk pajak," ungkap Istian.

Bangunan reservoir itu juga belum difungsikan. Namun, pada saat dilakukan tes uji coba pengisian air, tiba-tiba reservoir tersebut ambruk. Ia juga menyebutkan, bahwa ambruknya reservoir itu bukan disebabkan oleh kondisi tanah yang berair. Karena sebelum melakukan pembangunan, pihaknya sudah melakukan uji sondir tanah terhadap lahan yang akan dibangun reservoir.

Namun, salah satu yang menjadi penyebab ambruknya reservoir itu karena adanya satu titik sambungan pancang yang tidak terpasang dengan maksimal. Sedangkan bangunan reservoir satunya tidak terjadi apa-apa saat dilakukan tes uji coba pengisian air.

"Kemarin sudah dilakukan investigasi dengan pihak pengguna jasa (dinas terkait) juga dari pihak konsultan, ada salah satu di titik sambungan pancangnya itu ada sedikit kurang maksimal. Jadi mengakibatkan tergelincirnya (pancang), karena pembagian bebannya tidak sesuai," terang Istian.

Meskipun status reservoir itu sudah diserahterimakan kepada dinas terkait, namun bangunan reservoir itu masih dalam pemeliharaan pihak pelaksana. Mereka akan bertanggung jawab penuh atas ambruknya bangunan tersebut. Pihak pelaksana juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan persiapan pengerjaan ulang dalam waktu dekat ini.

"Kemarin kami koordinasi dengan pihak pengguna jasa (dinas terkait). Kami juga sudah melakukan persiapan dari sisi pelaksana," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Kukar, Maman Setiawan, menyebut, bahwa sudah memantau langsung reservoir yang ambruk tersebut. Dari hasil pantauannya, ada bagian posisi tertentu pada konstruksi bangunan yang dilakukan antisipasi. Yakni, tidak adanya perkuatan pada tiang-tiang yang menahan terjadinya pergeseran tanah. Sehingga, membuat tanah bergerak akibat tidak kuat menahan beban air.

"Tanahnya yang tidak kuat, akhirnya miring (kontruksi bangunan). Pada saat miring itu, kemudian beban bergeser ke posisi yang amblas itu, akhirnya roboh," ungkap Maman.

Ia pun menyebut, bahwa konstruksi bangunan reservoir yang ambruk itu sudah sesuai dengan spesifikasi.

"Kalau spek sudah memenuhi syarat, hasil kontruksi aman tidak masalah. Kita hanya perlu menambah perkuatanan di bawahnya saja," sebut Maman.

Pihaknya juga sudah mengintruksikan kepada pelaksana untuk bertanggung jawab atas ambruknya reservoir tersebut. Pihak pelaksana juga diminta agar melakukan evaluasi terhadap desain konstruksi bangunan tersebut dan memperkuat pada bagian pondasi-pondasi bangunan.

"Kemudian saya minta bangunan yang lain juga diperlakukan sama, harus ada evaluasi yang sama pada desainnya," tegas Maman.

Dia juga meminta agar pihak pelaksana membuat semacam simulasi terhadap desain konstruksi bangunan tersebut. Sehingga, kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Saya minta itu disimulasikan desain konstruksinya. Saya belum izinkan itu (pembangunan ulang) dilaksanakan dulu kalau belum melihat hasil desainnya yang baru," katanya.

Ia juga membenarkan, bahwa pagu pengerjaan dua unit reservoir tersebut bernilai Rp2.529.510.000, yang bersumber dari APBD 2022. Bangunan tersebut juga masih dalam pemeliharaan pihak pelaksana hingga Juni 2023 mendatang.

"Kontraktornya komitmen untuk mengganti konstruksi itu. Masa pemeliharaan enam bulan sampai bulan Juni 2023 mendatang. Sebetulnya saya tidak melihat sisa waktu yang ada, tetapi komitmen kontraktornya itu tanggung jawab terhadap pembangunan itu," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya