Pendidikan

Beasiswa Kaltim 2023 Beasiswa Kaltim Disdikbud Kaltim Beasiswa Korban KDRT Beasiswa Anak Korban KDRT  Anak Korban KDRT 

Penerima Beasiswa Kaltim 2023 Diumumkan Agustus



Muhammad Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim.
Muhammad Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim.

SELASAR.CO, Samarinda - Sebagai informasi, pendaftaran beasiswa untuk mahasiswa sudah ditutup sejak 31 Maret 2023. Sedangkan untuk siswa, ditutup pada 7 April 2023. Rinciannya mendaftar untuk Beasiswa Kaltim Tuntas Mahasiswa berjumlah 15.745, Stimulan Mahasiswa 29.297, dan Stimulan Siswa ada 202.062.

Muhammad Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim mengatakan bahwa saat ini tahapan pendaftaran memasuki proses verifikasi data. Muhammad Kurniawan pun menyebut bahwa rencananya pengumuan penerima Beasiswa Kaltim 2023 akan dilakukan pada Agustus mendatang.

“Untuk pendaftaran Beasiswa Kaltim saat ini sudah tutup, dan saat ini sedang dalam proses verifikasi. Rencana pengumuman di bulan Agustus,” imbuhnya.

Terdapat banyak kategori Beasiswa Kaltim 2023 yang disediakan oleh Pemprov Kaltim. Salah satunya beasiswa untuk anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Beasiswa ini masuk dalam kategori beasiswa khusus baik di beasiswa tuntas dan stimulan. Selain anak korban KDRT, dalam beasiswa khusus ini juga terdapat beasiswa untuk anak dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) hingga anak penghafal Al-quran. Namun disampaikan Muhammad Kurniawan, beasiswa untuk anak korban KDRT ini tak memiliki pendaftar hingga tenggat waktu pendaftaran.

“Kita sudah siapkan porsi-porsi beasiswa untuk anak korban KDRT, anak veteran, hingga hafiz quran. Khusus untuk korban KDRT itu belum ada yang mendaftar,” ungkapnya.

Sebagai informasi, sebelumnya dijelaskan oleh Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT) Iman Hidayat, terdapat syarat khusus yang harus disertakan oleh anak korban KDRT dalam melakukan pendaftaran beasiswa ini. Yaitu melampirkan dokumen keterangan dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) setempat. Persyaratan ini lah yang diduga menjadi penyebab sepinya peminat beasiswa kuota khusus ini.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya