Utama

Terowongan Selili Pembangunan Terowongan Samarinda RSI samarinda Lahan RSI Dihibahkan 

Hibah Lahan Solusi Polemik Pembangunan Terowongan Selili



Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.

SELASAR.CO, Samarinda - Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan Wali Kota Samarinda Andi Harun melakukan pertemuan di lokasi Rumah Sakit Islam Samarinda yang merupakan aset Pemprov yang sempat dirubuhkan oleh kontraktor pembangunan proyek trowongan milik Pemkot Samarinda. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat pembangunan trowongan yang mengganggu operasional RS Islam Samarinda.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan bahwa penyelesaian masalah ini adalah tugas pemerintah, baik provinsi maupun kota, karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat. “Penanggung jawab terakhir kalau enggak selesai masalah ini nanti presiden disalahkan orang melalui gubernur. Jadi kami punya kesepahaman kita menyelesaikan ini adalah tugas pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa persoalan prosedural, seperti perizinan, amdal, dan hibah, akan diselesaikan dalam minggu ini. Sementara itu, ia mempersilahkan kontraktor untuk melanjutkan pekerjaan di lapangan, dengan catatan harus memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan masyarakat. “Hari ini dipersilahkan kerja, tapi kita minta seminggu ke depan Pak wali menyiapkan semua proseduralnya, persyaratannya, amdalnya dan sebagainya. Masalah selalu ada tapi bukan di sini masalahnya tempat ini, ditempat lain. Prosedural yang harus dilengkapi ini terkait dengan hibahnya,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa ia sudah mengajukan permohonan revisi amdal dan permohonan hibah tanah yang digunakan untuk proyek trowongan. Ia berharap provinsi dapat memberikan persetujuan secepatnya, agar proyek trowongan yang merupakan salah satu program unggulan Pemkot Samarinda dapat selesai tepat waktu. “AMDAL sudah ada hanya saja kita lakukan permohonan revisi berdasarkan perkembangan pekerjaan di lapangan. Kemudian apalagi ya permohonan hibah. Permohonan hibah agar tanah yang kita pakai itu di belakang pemerintah kota untuk kepentingan umum. Tadi saya sudah sampaikan surat permohonan hibahnya, tapi masih ada beberapa kelengkapan administratif yang dibutuhkan oleh provensi yang akan kami penuhi dalam seminggu ini. Ya apa yang menjadi arahan dari provinsi kepada kami kami taati,” katanya.

Andi Harun juga menjelaskan bahwa ia telah menginstruksikan kontraktor untuk merubah pagar proyek trowongan, agar ada jalur evakuasi bagi masyarakat jika terjadi sesuatu. Ia mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan asas tertinggi hukum bernegara, yaitu keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. “Mulai hari ini (pekerjaan) berlanjut, urgensi pagar harus dirubahkan pertama ada permintaan dari masyarakat untuk ada jalur evakuasi jika terjadi sesuatu waktu, dan memang kan seperti tadi yang disampaikan oleh Pak PJ ini kita semua berangkat dari asas tertingginya hukum bernegara Salus populi suprema lex esto (diterjemahkan: keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi). Jadi kalau kita menjaga keselamatan warga negara itu masyarakat itu adalah hukum tertinggi bernegara,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa proyek trowongan tidak mengalami perubahan, hanya ada penyesuaian akses di sisi jalan Sultan Alimudin dan Jalan Kakap. Ia mengakui bahwa proyek ini sempat menimbulkan kontroversi, terutama karena berurusan dengan aset provinsi, yaitu RS Islam Samarinda. Namun, ia optimis bahwa dengan dialog dan kerjasama, semua masalah dapat diselesaikan dengan baik. “Yang sedikit heboh ini kan cuma di sisi Jalan Kakap, padahal di sisi Jalan Sultan Alimudin tahun depan ada rencana untuk melakukan pelebaran jalan di sisi kanan jalan tapi enggak heboh kenapa karena relatif tidak ada tidak hanya berurusan langsung dengan masyarakat, ini sedikit jadi ramai karena ada berurusan dengan aset provinsi. Ya udah tapi kami semua di pemerintah kota selalu optimis dinamika itu pasti terjadi sebuah kebijakan itu pasti selalu mengundang pro kontra, tapi akhirnya dengan proses dialog yang mungkin tidak hanya sekali dua kali bahkan disertai dengan turun ke lapangan, dengan kata kunci selama itu semua kebijakan diperuntukkan secara tulus untuk kepentingan warga, Insyaallah Tuhan akan bantu untuk menyelesaikannya,” pungkasnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya