Utama

Harga Beras di Pasar  Harga Beras Harga Beras Naik Beras Bulog Fenomena El Nino   Panen Padi 

Harga Beras Lokal Naik, Pemerintah Siapkan Alternatif Beras Bulog



SELASAR.CO, Samarinda - Fenomena El Nino yang membuat musim tanam padi bergeser berdampak pada kenaikan harga beras lokal di pasaran. Namun, pemerintah menyediakan alternatif beras Bulog yang bisa dibeli semua kalangan dengan harga terjangkau.

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengatakan, fenomena El Nino membuat musim tanam padi berubah. Biasanya Januari memasuki masa panen, namun kini para petani di beberapa daerah baru mulai menanam.

“Kalau masyarakat minta beras lokal, harganya pasti naik, karena barang (stok beras) tidak banyak di pasaran,” ucapnya, ketika ditemui saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam peresmian Terminal Samarinda Seberang pada Rabu, 28 Februari 2024 kemarin.

Namun demikian, dia mengaku pemerintah memberikan alternatif dengan menyediakan stok beras impor yakni beras Bulog. Saat ini produk dari BUMN tersebut kian membaik.

“Ada beras komersial kok. Rasanya enak dan bagus,” singkatnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Bulog Samarinda Maradona Singal mengatakan, stok beras saat ini aman. Sejauh ini kenaikan harga beras di pasaran adalah beras lokal atau beras premium.

“Jadi kalau beras premium naik, sementara yang dijual Bulog adalah beras SPHP atau beras medium,” ucapnya.

Dalam strategi tersebut, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah kota serta pemerintah provinsi berkolaborasi melaksanakan operasi pasar.

“Seperti kemarin yang kami lakukan di Pasar Segiri untuk memberikan kabar bahwa pemerintah masih memiliki stok beras yang banyak,” katanya.

Dengan menyediakan sekitar 21 ton beras yang dijual kepada masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau.

Selain itu juga, pihaknya bersama pemerintah kota Samarinda akan melakukan operasi pasar di 59 titik kelurahan di Samarinda.

“Jadi beras yang kita sediakan di pasar ini guna mensasar masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, dan tidak termasuk beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP),” jelasnya.

Sementara untuk CPP, dia menerangkan, tiap bulannya pihaknya memproses sekitar 739 ton gratis yang disalurkan kepada masyarakat dengan ekonomi rendah.

Lebih lanjut, terkait stok yang tersedia di gudang Bulog, Maradona mengaku masih aman karena ada sekitar 2 ribu ton yang tersedia.

“Stok beras kita ini sebenarnya masih cukup karena ada sekitar 2,5 ribu ton untuk kebutuhan masyarakat Kota Samarinda dan 5 wilayah kerja Bulog masih cukup sampai bulan Mei,” tuturnya.

Sebenarnya, melihat adanya harga beras yang naik, masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok beras sangat mencukupi.

“Yang memang sekarang sedikit agak naik itu karena stok beras premium sedang kurang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Maradona menjelaskan yang membedakan beras premium dan beras medium ada pada patahan beras tersebut yang hanya mencapai 5 sampai 15 persen untuk premium.

“Sementara untuk beras medium, patahan pada butirnya di atas 15 persen bahkan sampai 25 persen,” paparnya.

Secara kualitas juga, beras medium yang ada di Bulog cukup baik, karena baru di impor.

Selain bekerjasama dengan pemerintah di pasar murah, masyarakat juga dapat membeli beras Bulog yang ada di pasar melalui gerai yang telah bekerjasama dan di Samarinda ada sekitar 120 titik.

“Atau langsung datang ke kantor kami untuk membeli beras Bulog juga pasti akan siap di jual, dengan harga sekitar 10.250 per kilo,” ujarnya.

Maradona mengimbau karena beras premium di Sulawesi dan di pulau Jawa belum panen, masyarakat dapat mengkonsumsi dahulu beras SPHP, serta jangan panic buying untuk membeli beras.

“Karena di sini beras kita sangat banyak dan kualitasnya sangat baik, sehingga tidak perlu ragu untuk mengkonsumsi beras medium,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya