Kutai Timur
proyek tahun jamak DPRD Kutim 
Progres Proyek Tahun Jamak di Kutim Masih Dibawah Target
SELASAR.CO, Sangatta - Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman menyoroti lambatnya progres pembangunan proyek tahun jamak di wilayahnya. Menurutnya, keterlambatan ini disebabkan oleh proses lelang yang terlambat, sehingga pekerjaan juga terlambat dimulai.
"Dari pantauan kami, progres pembangunan proyek tahun jamak masih dibawah target yang diharapkan," ungkap Faizal.
Salah satu contohnya adalah proyek pembangunan Pelabuhan Sangatta, di mana progress pembangunan causeway masih kecil. Hal ini diakibatkan oleh proses lelang yang terlambat, sehingga pekerjaan baru dimulai belakangan.
Akibatnya, anggaran yang disiapkan untuk tahun 2023 tidak terserap maksimal. Dari Rp67 miliar yang dialokasikan, hanya Rp23 miliar yang terserap untuk fisik proyek, sisanya Rp43 miliar tidak terpakai.
Berita Terkait
"Ini menandakan bahwa penyerapan anggaran tidak maksimal," tegas Faizal.
Menurutnya, keterlambatan ini bisa dihindari jika Dinas Perhubungan melakukan lelang awal dengan koordinasi bersama LPSE. Hal ini dibenarkan secara aturan, namun faktanya lelang baru dilakukan pada Agustus-September, sehingga pekerjaan terlambat dimulai.
"Proyek tahun jamak seharusnya dikerjakan lebih cepat agar selesai di tahun 2024 ini. Namun dengan progres yang masih kecil, kemungkinan proyek tidak akan selesai tepat waktu," jelas Faizal.
Meski demikian, SKPD terkait masih yakin bahwa proyek akan selesai tepat waktu. Faizal berharap keyakinan ini dapat dibuktikan dengan kinerja di lapangan.
Lebih lanjut, Faizal menyarankan agar dalam proyek tahun jamak, semua kontraktor yang terlibat harus profesional dan memiliki modal sendiri, bukan modal pinjam PT. Selain itu, kontraktor yang memiliki modal besar tidak perlu menunggu DP untuk memulai pekerjaan, karena mereka memiliki alat dan sumber daya yang memadai untuk bekerja sesuai target.
"Nantinya akan kita lakukan evaluasi terhadap proyek-proyek ini," pungkasnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan