Politik

KPU Kaltim pemprov kaltim pilkada kaltim FGD Kaltim 

KPU Kalimantan Timur Gelar FGD Evaluasi Pilkada 2024



Komisioner Bidang Perencanaan Data dan Informasi KPU Kaltim, Iffa Rosita. (Foto: Media Center KPU Kaltim)
Komisioner Bidang Perencanaan Data dan Informasi KPU Kaltim, Iffa Rosita. (Foto: Media Center KPU Kaltim)

SELASAR.CO, Samarinda - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari evaluasi tahapan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Acara ini berlangsung di Mercure Hotel Samarinda pada Jumat pagi, 20 September 2024, dengan dihadiri puluhan peserta dari KPU Kaltim dan KPU Kabupaten/Kota.

FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Ahsanul Minan dari KPU RI, Dekan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Syaiful Bachtiar, Anggota KPU Kaltim 2019-2024 Mukhasan Ajib, dan Ahmad Syahir Idris dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kaltim.

Komisioner Bidang Perencanaan Data dan Informasi KPU Kaltim, Iffa Rosita, yang membuka acara tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada Surat Dinas KPU-RI Nomor 2067/HK.02-SD/01/2024 tentang Pelaksanaan FGD Penyusunan Laporan Evaluasi Pemilu 2024.

“Surat tersebut mengharuskan kami mengundang KPU Kabupaten/Kota dan pejabat struktural di KPU Kaltim untuk memvalidasi data dari kuesioner yang telah diisi sebelumnya, memastikan jawaban yang diberikan sesuai dengan fakta dan data dukung yang benar,” ujar Iffa.

Iffa menambahkan bahwa fasilitator perlu memandu peserta untuk melakukan cross-check secara mendetail selama sesi FGD, termasuk mendalami masalah penting seperti pemungutan suara ulang untuk memahami faktor penyebabnya.

Hasil evaluasi yang diperoleh dari kuesioner akan menghasilkan potret penyelenggaraan Pilkada 2024 beserta kendala, hambatan, capaian, dan saran perbaikannya. Topik penting yang dibahas dalam FGD ini meliputi Tahapan Pemilu, Non Tahapan Pemilu, Kelembagaan (Supporting System), Faktor Eksternalitas, dan Validitas Data Pendukung Hasil Kuesioner.

“Output dari FGD ini akan menghasilkan rumusan masalah kegiatan kepemiluan yang otentik, dengan mengacu pada etika dan kepatuhan, seperti menjaga kerahasiaan data dan memberikan informasi awal yang cukup kepada peserta,” terang Iffa.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya