Kutai Kartanegara

Edi Damansyah  Pilkada Kukar  Calon Bupati Kukar  Bupati Kukar  Rendi Solihin  Edi - Rendi 

Kebiasaan Unik di Kampanye Edi-Rendi, Bukan Sekadar Orasi tapi Juga Aksi Bersih-Bersih



SELASAR.CO, Tenggarong - Panas terik belum surut saat tim pemenangan Edi Damansyah dan Rendi Solihin menyelesaikan rangkaian kampanye di sebuah desa terpencil di Kutai Kartanegara. Sorak-sorai pendukung mulai mereda, kerumunan yang sebelumnya memadati lapangan mulai menyusut, dan para relawan kampanye melangkah maju dengan tugas yang tak kalah penting. Dalam hiruk-pikuk yang tersisa, mereka mengambil alih panggung dengan misi yang mungkin tak langsung terlihat megah: menjaga kebersihan. Kantong-kantong sampah besar terayun di bahu mereka, seolah menjadi simbol dedikasi tanpa batas yang menyelimuti setiap langkah mereka.

Tak ada kemeriahan atau keriuhan seperti saat pidato kampanye, namun langkah-langkah itu sarat makna. Tim ini bukan hanya hadir untuk menggalang dukungan bagi Edi Damansyah dan Rendi Solihin di Pilkada 2024, tetapi juga untuk meninggalkan warisan berupa kedisiplinan dan tanggung jawab lingkungan. Setiap selesai kampanye, mereka dengan tekun memunguti sampah, memastikan area yang sebelumnya ramai dengan spanduk dan selebaran kampanye kembali bersih seperti sediakala.

Bagi tim ini, tanggung jawab tidak berhenti pada panggung politik semata. Di bawah langit yang mulai meredup, sekelompok anak muda terlihat bekerja dengan penuh semangat. Dengan kaos hitam bertuliskan "Edi-Rendi," mereka mengumpulkan botol-botol plastik, membungkusnya dengan rapi dalam kantong-kantong hitam. Sementara itu, di sudut lain, seorang relawan lainnya sedang merapikan sisa-sisa peralatan panggung, memastikan tak ada satu pun yang tertinggal atau tercecer.

“Ini sudah jadi bagian dari rutinitas kami,” ucap Faruq, salah satu relawan yang tampak kelelahan namun tetap tersenyum bangga. “Setiap kali selesai kampanye, kami langsung bersih-bersih. Ini bentuk tanggung jawab kami, bukan hanya kepada calon yang kami dukung, tetapi juga kepada lingkungan dan masyarakat setempat.”

Kampanye Edi Damansyah dan Rendi Solihin bukanlah sekadar ajang politik. Setiap perhelatan menjadi sebuah proses edukasi sosial, di mana mereka dan timnya menekankan bahwa perubahan tidak hanya datang dari pidato atau janji-janji muluk. Melalui tindakan sederhana namun berkesan ini, mereka berusaha menginspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan bertanggung jawab atas kebersihan, bahkan setelah keramaian berlalu.

Para relawan tampak saling bergotong-royong, tak mengenal lelah meskipun hari sudah menjelang senja. Ada yang mengambil sapu, mengumpulkan sisa-sisa makanan yang tercecer, sementara yang lainnya membawa kantong-kantong besar berisi sampah ke pinggir jalan. Di mata mereka, ini lebih dari sekadar tugas. Ini adalah cara mereka menunjukkan cinta dan kepedulian kepada masyarakat yang mereka layani. Kampanye tidak hanya tentang meminta suara, tetapi tentang memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

“Bagi kami, kampanye yang baik adalah kampanye yang meninggalkan tempat dengan lebih baik daripada saat kami datang,” ujar Edi Damansyah, bicara soal aksi para relawannya tersebut. Ia lalu melanjutkan, “Kami ingin masyarakat tahu bahwa kita tidak hanya datang untuk bicara soal visi misi, tetapi juga bertindak nyata. Kami ingin ada perubahan di sini, dan perubahan itu harus dimulai dari hal kecil.”

Langkah-langkah kecil namun berdampak besar ini mendapatkan apresiasi luas dari warga sekitar. Salah seorang warga yang turut menyaksikan kampanye mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi tim Edi-Rendi. “Saya sangat terkesan. Mereka tidak hanya pandai bicara, tetapi juga bertindak. Ini bukan pertama kali saya melihat mereka bersih-bersih setelah kampanye. Ini memberi kesan bahwa mereka benar-benar peduli dengan masyarakat dan lingkungan,” ujarnya penuh kagum.

Dalam setiap langkah yang diambil, Edi Damansyah dan Rendi Solihin terus membuktikan bahwa kampanye mereka bukanlah sekadar panggung politik. Mereka ingin menunjukkan bahwa tanggung jawab sebagai calon pemimpin bukan hanya janji, tetapi aksi nyata. Dengan menjadikan kebersihan sebagai bagian dari kampanye mereka, tim ini memberikan pelajaran penting: bahwa pembangunan, kemajuan, dan perubahan besar dimulai dari perhatian terhadap detail kecil yang seringkali diabaikan.

Ketika tim akhirnya merapikan alat-alat kampanye dan memeriksa sekali lagi kebersihan lapangan, matahari telah terbenam. Namun, semangat para relawan tetap berkobar. Kampanye ini tidak hanya meninggalkan kesan politik, tetapi juga contoh nyata bahwa dalam setiap tindakan kecil, ada pesan besar tentang tanggung jawab sosial dan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya