Utama
SMA 10 Samarinda SMA 10 SMA Samarinda Fasilitas gedung baru Gedung baru Sidak fasilitas SMA 10 Orang tua siswa sidak 
Fasilitas SMAN 10 Samarinda Disorot Saat Sidak, Pihak Sekolah Tanggapi Kritik Orang Tua

SELASAR.CO, Samarinda - Puluhan orang tua siswa kelas X SMAN 10 Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lingkungan sekolah SMAN 10 Samarinda pada Jumat (11/7/2025) pagi. Aksi ini dilakukan untuk meninjau langsung kondisi fasilitas belajar mengajar pada Senin (21/7/2025) mendatang.
Salah satu wali murid, Fira, yang ikut hadir dalam sidak tersebut, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan informasi mengenai keluhan fasilitas sekolah dari grup percakapan orang tua siswa. Ia menyebutkan, sebelumnya sudah ada polling dan kuesioner yang dibagikan kepada para wali murid untuk mengukur kepuasan terhadap kondisi sekolah.
"Ada informasi H-3 sebelum MPLS, kalau misalnya kondisi sekolah belum layak, akan ada evaluasi. Tapi ternyata fasilitas yang ditunjukkan masih belum ideal," ujar Fira.
Fira juga menyinggung adanya kesenjangan antara klaim promosi sekolah sebagai “SMA Garuda Transformasi” dengan kenyataan di lapangan. Menurutnya, fasilitas yang disediakan belum mencerminkan standar sekolah yang diharapkan.
Berita Terkait
"Kalau ruang kelas masih bisa digunakan untuk belajar, tapi secara keseluruhan fasilitas pendukung hanya sekitar 50 persen yang layak. Apalagi gedung belakang yang katanya bekas bangunan lama, itu sudah lima tahun kosong tanpa perawatan. Banyak bagian yang rusak, bahkan ada jamur," tambahnya.
Sidak ini juga menunjukkan kekecewaan sebagian orang tua terhadap kurangnya transparansi informasi dan minimnya kesiapan pihak sekolah dalam menyambut siswa baru. Mereka berharap ada perhatian serius dari pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan pemerintah daerah.
"Saya tadi lihat sendiri, banyak orang tua yang hadir, mungkin lebih dari 50 orang. Kami hanya ingin memastikan anak-anak kami belajar di tempat yang aman dan layak," ujar Fira.
Menanggapi hal ini, Plt, Kepala SMAN 10 Samarinda, Suyanto, menyampaikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa seluruh ruang kelas untuk siswa kelas 10 sudah dilengkapi fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar (KBM).
“AC sudah terpasang, papan tulis digital atau smart board juga sudah tersedia. Meja, kursi, dan TV interaktif sudah terpasang di semua kelas,” jelas Suyanto saat ditemui di SMAN 10 Samarinda, Jum’at (11/7/2025).
Terkait keluhan tentang nyamuk, Suyanto menilai hal itu tidak signifikan.
“Nyamuk tidak ada. Saya juga tidak digigit, guru-guru juga tidak. Tapi kalau lalat mungkin ada satu dua dan itu biasa lah,” tambahnya.
Suyanto menjelaskan bahwa pemindahan siswa kelas 10 ke gedung di kompleks Yayasan Melati sudah direncanakan sejak lama oleh Dinas Pendidikan Kaltim, dan akan dilakukan bertahap. Saat ini hanya kelas 10 yang pindah, sedangkan kelas 11 dan 12 tetap belajar di gedung lama di Education Centre Samarinda.
“Ini sudah dirancang dan disampaikan oleh Dinas Pendidikan. Kalau ada miskomunikasi, mungkin karena tidak tersampaikan oleh pihak sekolah sebelumnya,” terangnya.
Berdasarkan pemantauan tim Selasar.co, saat ini kondisi ruang kelas di gedung SMAN 10 sudah cukup memadai. Setiap kelas telah dipasangi AC, smart board, meja dan kursi baru.
Meskipun masih ada beberapa bagian yang terlihat belum sepenuhnya rampung, pihak sekolah menyebut proses penataan fasilitas masih akan terus dilengkapi sambil berjalan.
Pemindahan ini menandai awal transisi besar bagi SMAN 10 Samarinda. Sekolah berharap dukungan dari orang tua murid tetap terjaga, demi kenyamanan dan kelancaran proses belajar siswa ke depan.
Penulis: Boy
Editor: Awan