Ragam
dprd kaltim 
Komisi IV DPRD Kaltim Pantau Kesiapan Relokasi SMAN 10 Samarinda

SELASAR.CO, Samarinda – Komisi IV DPRD Kalimantan Timur melakukan inspeksi ke lokasi lama SMAN 10 Samarinda di Jalan HAM Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir, pada Senin (14/7/2025). Kunjungan ini bertujuan memantau kesiapan proses pemindahan sekolah sesuai Putusan Mahkamah Agung Nomor 72 PK/TUN/2017 yang menetapkan lahan Kampus A sebagai aset Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam tinjauan tersebut, ditemukan bahwa sejumlah fasilitas masih digunakan bersama antara SMAN 10 dan Yayasan Melati. Beberapa ruang kelas masih dimanfaatkan secara berdampingan oleh kedua pihak, dengan perbedaan warna cat sebagai penanda—cokelat untuk SMAN 10 dan hijau muda untuk Yayasan Melati.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dari Komite SMAN 10 Samarinda terkait kepastian penguasaan penuh fasilitas oleh sekolah di masa depan. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, M Darlis Pattalongi, meminta pihak komite untuk memahami bahwa proses ini masih dalam tahap transisi.
“Tidak bisa pemerintah langsung mengambil alih semua secara total dan memaksa Yayasan Melati hengkang begitu saja. Mereka juga masih memiliki siswa yang belajar di sana,” jelas Darlis.
Berita Terkait
Ia menegaskan bahwa pengembalian aset kepada SMAN 10 akan dilakukan secara bertahap sesuai mekanisme yang berlaku untuk menghindari konflik. “Ini transisi. Tidak bisa semua langsung dipindahkan sekaligus ke SMAN 10. Harus ada keseimbangan agar tidak memunculkan konflik,” ujarnya.
Komisi IV berkomitmen untuk memfasilitasi mediasi antara SMAN 10 dan Yayasan Melati guna memastikan proses transisi berjalan lancar dan sesuai kesepakatan. Saat ini, kegiatan belajar mengajar di lokasi baru di Samarinda Seberang belum sepenuhnya aktif.
Pelaksana Harian Kepala SMAN 10 Samarinda, Fannana Firdausi, menyampaikan bahwa fasilitas di lokasi baru saat ini terdiri dari 12 ruangan, dengan 10 ruangan dialokasikan sebagai ruang kelas untuk 360 siswa kelas X, dan dua ruangan lainnya disiapkan sebagai laboratorium komputer dan perpustakaan.
Untuk siswa yang tinggal di asrama, tersedia 10 kamar untuk putra dan 20 kamar untuk putri. Fannana menjelaskan bahwa untuk mata pelajaran seperti biologi, kimia, dan fisika, praktikum belum menjadi fokus utama di semester pertama, sehingga kebutuhan laboratorium akan dipenuhi menjelang semester kedua. “Sehingga tenang saja, kebutuhan lab ini dipastikan ada sebelum siswa masuk ke semester dua,” katanya.
Terkait fasilitas asrama, perbaikan masih berlangsung dengan target penyelesaian pada 22 Juli 2025, karena siswa akan mulai menempati asrama pada 26 Juli 2025. Komisi IV, yang dipimpin oleh Ketua H. Baba bersama Wakil Ketua Andi Satya Adi Saputra dan anggota lainnya seperti Fuad Fakhruddin, mendesak agar kebutuhan dasar seperti listrik, air, dan keamanan asrama diselesaikan tepat waktu untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan siswa.
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan