Lingkungan

intrusi air laut pdam pdam samarinda 

Intrusi Air Laut, Tiga IPA PDAM Setop Produksi



Seorang petugas melakukan pengecekan berkala kadar klorida pada bahan baku air di IPA Pulau Atas
Seorang petugas melakukan pengecekan berkala kadar klorida pada bahan baku air di IPA Pulau Atas

SELASAR.CO, Samarinda – Tiga instalasi pengolahan air (IPA) yang melayani Kecamatan Palaran dan sebagian Kecamatan Sambutan, sementara berhenti memproduksi air bersih karena intrusi air laut ke Sungai Mahakam, pada Kamis (26/9/2019). Ketiga IPA yang berhenti beroperasi adalah IPA Bukuan, IPA Palaran, dan IPA Pulau Atas.   

“Ya tadi pagi secara dadakan intrusi air asin atau kadar klorida dari Sungai Mahakam mengalami peningkatan. Di IPA Bukuan 261 Ppm, IPA Palaran 261 Ppm, dan IPA Pulau Atas mencapai 325 Ppm,” kata Lukman, Humas PDAM Tirta Kencana Samarinda, saat dikonfirmasi STV.

Kondisi peningkatan kadar klorida di tiga IPA tersebut melebihi ambang batas kadar klorida pada air yang dapat diproduksi, sebagaimana ditetapkan Dinas Kesehatan Samarinda, sebesar 250 Ppm. “Mengharuskan untuk sementara kita menghentikan produksi di tiga IPA tersebut. Tapi kalau kadar kloridanya turun di bawah 250 Ppm, kita start produksi lagi,” tegas Lukman.

Pihak PDAM mengaku sudah melakukan pemantauan intrusi sejak Selasa (24/9/2019), karena di Sungai Meriam kadar kloridanya mencapai 3000 Ppm. Intrusi di tiga IPA PDAM terjadi pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita.

Lukman meminta masyarakat tidak panik, karena pemberhentian produksi air bersifat sementara. “Tetap mengalir, kita kan pasang surut. Saat air pasang itu biasanya kadar klorida naik jadi kita setop, nah waktu surut itu turun (kadar kloridanya) jadi kita produksi lagi,” ungkapnya.

Untuk masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih, Lukman mengatakan PDAM menyediakan keran-keran yang dibuka untuk umum di tiap IPA. 

Sistem buka tutup produksi air diprediksi terjadi selama satu minggu, sampai kadar klorida pada bahan baku air berada di bawah 250 Ppm. “Kita minta masyarakat berdoa agar hujan turun, kalau kita ada hujan kita bisa mendorong lagi (air asin) ke laut,” pungkas Lukman. (ftr)

Penulis: Fathur
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya