Feature

panas jum nasi bungkus gratis salat jumat feature 

Jadi Pengedar untuk Berladang Amal ala Panas Jum



Anak-anak berebut nasi bungkus gratis yang dibagikan Komunitas Panas Jum usai salat Jumat di Masjid Al-Hikmah Pasar Segiri
Anak-anak berebut nasi bungkus gratis yang dibagikan Komunitas Panas Jum usai salat Jumat di Masjid Al-Hikmah Pasar Segiri

SELASAR.CO, Samarinda – Lantunan ayat Alquran mengalun dari pengeras suara masjid. Waktu menunjukkan pukul 11.30 Wita, sebentar lagi salat Jumat. Gang sempit di antara kios-kios pasar akan menjadi penghubung untuk bertemu para pengedar.

SAYA bergegas menuju asal suara, Masjid Al-Hikmah, kawasan Pasar Segiri Samarinda. Di sana, seorang lelaki bertubuh tinggi dengan potongan plontos sibuk menyusun makanan di dalam etalase kaca. Nasi-nasi bungkus beraneka menu itu sumbangan dari warga. Niatnya, akan dibagikan ke jemaah seusai salat.

Saya menghampiri lelaki itu seraya mengucapkan salam. Ia pun kembali melemparkan salam kepada saya. Seolah mengerti maksud kedatangan saya untuk tahu lebih dalam maksud gerakan mereka, lelaki itu berkata, "Tunggu dulu ya, mas, ketuanya masih jemput sumbangan nasi."

Siang itu, saya bertemu dengan komunitas Panas Jum, kependekan dari Pengedar Nasi Bungkus Jumat. Mereka adalah komunitas yang bergerak di bidang sosial. Sesuai namanya, setiap Jumat, komunitas ini membagikan nasi bungkus kepada jemaah di masjid-masjid. Siang itu di Masjid Al-Hikmah Pasar Segiri Samarinda.

Sekitar sepuluh menit menunggu, orang yang saya tunggu akhirnya datang. Rahmatullah namanya. Pendiri komunitas Panas Jum itu menenteng dua plastik besar nasi bungkus. Pria yang akrab disapa Rahmat itu bercerita kepada saya tentang awal mula berdirinya Panas Jum.

Komunitas ini diproklamirkan pada November 2018. Rahmat bersama tiga kawannya mencetuskan ide membuat sebuah gerakan. Gerakan ini merupakan ajakan kepada orang-orang, khususnya anak-anak untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah di masjid.

Seiring waktu, gerakan ini pun berkembang menjadi sebuah komunitas Islam bernama Panas Jum.

Berawal dari keresahan melihat anak-anak kecil di lingkungan rumahnya di Jalan Suryanata, Kelurahan Air Putih. Anak-anak yang pada waktu salat Jumat bukannya masuk ke dalam masjid, malah bermain di pos kamling. Sejak itu ia berpikir cara menarik minat anak-anak tersebut ke masjid.



Rahmat pun mendiskusikan dengan teman-temannya, Away Juardah, Hany Tany, dan Burhan Marsnov. Kemudian, tercetuslah gerakan berbagi nasi bungkus untuk jemaah salat Jumat.

“Dari hal tersebut, kami menarik anak-anak supaya masuk ke masjid. Walaupun datang ke masjidnya itu untuk mendapatkan nasi, tapi otomatis mereka akan giat salat Jumat,” ungkap Rahmat.

Awal gerakan mereka hanya dilakukan di Masjid Fathul Khair di Jalan Suryanata, dengan memasak sendiri 50 nasi bungkus beserta lauk. Usai salat, nasi bungkus itu dibagikan kepada para jemaah. Gerakan Rahmat dan kawan-kawan ini pun mendapatkan respons positif dari warga.

"Alhamdulillah masjid yang tadi anak-anaknya cuma main di luar masjid, sekarang mereka mau ikut salat," katanya.
Respons positif ditunjukkan masyarakat dengan memberikan sumbangan kepada gerakan Rahmat dan kawan-kawan. Bantuan berdatangan, mulai dari nasi bungkus, minuman kemasan, kue, hingga uang tunai. Untuk mengundang donasi, anggota komunitas dengan kompak mengunggah pamflet penggalangan dana ke media sosial pada hari Rabu dan Kamis.
“Nanti teman-teman bisa menyumbang berupa uang, berupa makanan, makanan pun tidak kita batasi. Orang-orang yang menyumbang itu bisa langsung ke nomor rekening atas nama komunitas,” kata Rahmat.

Bukan hanya di Suryanata, saat ini sudah ada 28 masjid yang ikut dalam kegiatan berbagi nasi bungkus setiap Jumat. Di antaranya, Adz-Dzikra di Jalan Cendana, Asy syuhada Jalan Pangeran Suryanata, Al-Amin Jalan Lubu Sawah Kelurahan Mugirejo, Nuruttaqwa Sempaja Utara, sampai yang terjauh masjid Al Mukminin di Perangat poros Kukar-Bontang. Komunitas Panas Jum telah menyediakan etalase khusus untuk meletakkan nasi bungkus yang akan dibagikan di 28 masjid tersebut.

Saat ini, komunitas mampu membagikan 7.000 nasi bungkus kepada jemaah salat Jumat. "Tidak ada syarat buat ngambil nasi di sini. Yang penting sudah selesai Jumatannya, silakan nasinya diambil," katanya lagi.

Rahmat berharap agar semakin banyak orang-orang di Samarinda yang terketuk hatinya untuk ikut berbagi. “Harapannya semakin banyak masjid mengikuti agar semakin banyak masyarakat merasakan manfaatnya. Mereka juga makin sering ke masjid, jadi orang-orang makin taat beribadahnya,” tutur Rahmat.

H Mansur, seorang warga yang dijumpai Selasar saat mengantarkan nasi kotak ke Masjid Al-Hikmah Segiri, mengaku terketuk oleh kegiatan yang dilakukan komunitas Panas Jum. Ia mengaku sudah dua bulan belakangan ini rutin ikut menyumbang.

“Ini kan lahan amal, kita bisa bersedekah buat sesama juga di sini. Orang-orang juga makin banyak yang salat di masjid ini,” pungkas Mansur.

Penulis: Fathur
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya